Saat Kordum L. Degei menyampikan Tuntutan Kasus selesaikan secara keluarga Kepada TNI (Foto: Andy G) |
ini isi permohonan Maafnya "memohon maaf sebesar-besarnya Kepada Korban, selanjutnya kami kami mengusulkan agar penyelesaian persoalan ini dilakukan secara adat Papua, “membayar Biaya Pengobatan Korban dan Menggantikan Kaca Mini Market Full Time. Untuk Demi Penyelamatakn Aktivitas Perkuliaan kedua Teman kami yang di tahan di Polres Sleman".
Hal
diatas ini tertulis diselebaran Tuntutan IPMAPA Yogyakarta
kepada Komandan Korem 072/Pamungkas Yogyakarta, Brigjen TNI AD Adi
Wijaya, Surat Permohonan Maaf yang kedua kali kepada
pihak Tni Korem 702 Yogyakarta Rabu
(15/05/203). Dan sebelumnya juga Permohonan Maaf Pertama pernah dari pihak
Perwakilan Keluarga Pelaku (baca: perwakilan keluarga kepada Batalyon Yonif 403).
Namun Danrem Brigjen TNI AD Adi Wijaya, keluar Kota ke Kebumen, karena
Ada Urusan Penting, menurut Petugas yang jaga di kantor. pada
hal Sebelumnya Kordinator Umum Leksi. Degei, menghubunyi kepada Danrem
katanya ketemu pada Hari senin 13 mei 2013, ditunda lagi pada Hari ini. Makanya
kami berdatangan ke kantor Korem 702 Yogya, untuk
menyelesaikan Persoalan ini secara keluarga, ”tuturnya.
Leksi, Tujuan kedatangan kami di kantor disini
adalah atas Janji Danrem, Jadi kami akan tunggu sampai tuntutan kami dijawab.
hingga semua mahasiswa/I Papua masih bertahan tadi siang sampai sore 18:00
sore. "Leksi menyatakan teman kami yang masih tahan
status mereka Mahasiswa aktif kuliah bukan Preman, Fransiskus akan Wisuda
Pada 1 juli 2013 mendatang, sedangkan Balla Juga akan mengikuti Ujian Semester
dalam minggu ini.
Dalam hal ini, pihak TNI (Danrem) juga memohon
pertimbangkan, upaya dan usaha kami untuk demi kebaikan kita bersama untuk
cepat menyelesaikan kasus ini secara keluarga bukan secara Proses Hukum, supaya
hal yang kita tidak inginkan terjadi, "Tegasnya
Kami telah melakukan pendekatan dengan mereka, tetapi
meraka tidak menerima upaya dan usaha Tuntutan kami. Namun kami, juga akan
usaha mencari upaya solusi lain,
Ini kronologisnya Kasus Sebenarnya:
Awalnya
Fansiskus Adii, Kristian BallaTagihuma, Stenli Pekey, dan Bobi Soa
datang ke Mini Market Full Time sesampainya disana Fansiskus Adii
“Membeli Bir Sedang” berjumlah 8 botol dengan mengunakan uang sendiri,
sedangkan yang lainnya menunggunya di kursi yang disediakan oleh Mini
Market Full Time. Selanjutnya mereka minum minuman tersebut, Stenli dan
Bobi hanya meminum satu stegah botol dan stegah botol lalu tertidur
dikursi tempat mereka minum, sedangkan Fransiskus dan kristian yang
menghabiskas sisa minuman yang masih ada. Sehabis minum Kristian yang
sudah tidak terkontrol dan masuk kedalam ruang Mini Market Full Time dan
tertidur didalamnya sedangkan fransiskus masuk kedalam kamar mandi
untuk membasuh muka namun sempat tertidur beberapa menit didalam. Pada
saat itu datang dua orang yang berpakaian biasa dengan maksud yang
kurang jelas apakah sebagai pembeli ataukah sebagai pengaman yang
dihubungi oleh petugas Mini Market Full Time, selanjutnya salah satu
orang sempat mendekati Kristian yang sedang tertidur dan membangunkan
dengan “kaki sambil menendang dan berkata cepat bayar-cepat
bayar”Kristian kemudian terbangun dan langsung keluar ruangan Mini
Market Full Time. Beberapa menit kemudian Fransiskus keluar dari kamar
mandi dan bertemu dengan dua orang itu dan mereka mengatakan kepada
Fransiskus “untuk cepat bayar”, mendengar perkataan itu Fransiskus
kemudian langsung menuju kasir dan membayar kekurangan dengan mengunakan
uang sebesar Rp. 100.000.- selanjutnya Fransiskus keluar, sesampai
diluar Fransiskus bertemu dengan Kristian dan Kristian langsung
mengatakan kepada Fransiskusbahwa “tadi mereka dua bangunkan saya dengan
kaki sambil tendang dan mengatakan cepat bayar-cepat bayar”, mendengar
itu Fransiskus langsung menjawab “adik kaka sudah bayar lunas”.
Mendengar jawaban itu Kristian langsung masuk ke dalam ruangan Mini
Market Full Time dan menanyakan kasir “apakah dua orang itu bertuga
disini ?”, kasir menjawab “mereka bukan karyawan disini”. Setelah
mendengar jawaban tersebut Kristian langsung naik pintah/emosi dan
keluar mengambil batu dan masuk sesampai di depan pintu masuk Kristian
sempat memukul kaca kanan sehingga picah batu yang berada digenggaman
langsung terlepas selanjutnya Kristian terus masuk kedalam ruangan
sambil berjalan menuju orang yang membangunkannya dengan kaki itu sambil
berkata “kamu bukan petugas disini baru cara kasih bangun orang tidak
sopan sekali” sampai tiba didepan orang tersebut Kristian langsung
memukul dia ke arah wajah dengan tanggan kosong, setelah itu orang
tersebut lari untuk keluar ruangan didepan pintu sempat bertambrakan
dengan Fransiskus yang hendak masuk untuk membayar ongkos kaca yang
dipicahkan Kristian. Fransiskus sempat merentangkan tangannya dengan
maksud untuk menahan dia namun dia berhasil keluar dan pergi selanjutnya
Fransiskus membayar ongkos kaca sebesar 200.000- dan keduannya sempat
keluar melihat orang yang lari namun dia telah lari jauh sehingga mereka
hanya berdiri didepan ruang Mini Market Full Time. Mengingat salah satu
rekan masih ada dalam kamar mandi yang berada dalam ruang Mini Market
Full Time maka Kristian masuk kedalam ruangan Mini Market Full Time dan
langsung menuju ruang kamar mandi yang pintunya masih tertutup, pada
saat Kristian hendak membuka pintu orang tersebut langsung mendobrak
pintu yang hendak dibuka kristian dan langsung berlari sambil memakai
helem yang berada digengamannya dan langsung berlari keluar ruangan dan
pergi, pada saat itu Fransiskus dan kasir hanya menyaksikan aktifitas
Kristian dan orang dimaksud tanpa melakukan tindakan apapun. Kristian
tidak mengejar dia, setelah itu Fransiskus dan Kristian keluar ruangan
Mini Market Full Time dan mendekati Stenli dan Bobi sambil membangunkan
mereka dua yang masih tertidur, karena tidak sempat bangun maka
Fransiskus sempat masuk ke Mini Market Full Time dan membeli Aqua dingin
yang akan dipakai untuk membangunkan stenli dan bobi. Sementara itu
Kristian menghubungi rekan-rekan di asrama sehingga dua rekan dari
Asrama datang dengan membawah sebuah parang dan bergabung dengan mereka
empat, beberapa menit kemudian datang tiga rekan lainnya dari asrama.
Salah satu dari tiga rekan tersebut sempat menemukan sebuah HP dihalaman
yang posisi kesing dan batreinya telah terlepas dari HP dimaksud. HP
tersebut diserahkan kepada Kristian selanjutnya dia berikan lagi ke Bobi
untuk diamankan. Beberapa menit kemudian seorang rekan dari tiga rekan
yang datang belakangan mengajak semuanya untuk kembali ke Asrama,
akhirnya mereka semua kembali ke Asrama dan selanjutnya melaksanakan
aktifitas seperti biasanya. Setelah malamnya Bobi mengaktifkan HP yang
ditemukan dihalaman Mini Market Full Time, dalam HP itu mereka meliahat
foto-foto kedua orang tadi dengan mengunakan seragam TNI-AD setelah itu
baru mereka mengetahui bahwa dua orang yang tadi pagi sempat bermasalah
dengan mereka adalah anggota TNI-AD Batalion 403, Kentungan, Yogyakarta.
Pada
pagi hari tanggal 6 Mei 2013 Fransiskus diangkut Kepolisian Resor
Sleman di Asrama Balim yang beralamat dibelakang Polsek Depok Timur.
Selanjutnya Kristian tanpa dijemput polisi langsung datang ke Polres
Sleman dan langsung di tanahan untuk dimintai keterangan, sedangkan
Bobidan Stenli sempat ditanah juga namun dilepaskan karena mereka pada
saat kejadian tertidur sehingga mereka tidak tahu apa-apa tentang
persoalan itu. (M/Andy)
Semoga saja itikad baik ini tidak dipandang sebelah mata oleh mereka.