Manado, Suara Wiyaimana - Mahasisawa dan masyarakat papua di Manado, Sulawesi Utara. Kemarin pada 15 Agustus telah melakukan demo damai dan memperingati perjanjian New York (New York Egreement) yang dilakukan secara sepihak antara Amerika, Belanda, PBB dan Indonesia dengan tujuan terselubung untuk merampok kekayaan alam papua dan membunuh orang papua sepanjang waktu. New York Egreement juga merupakan awal dari pelanggaran HAM di Tanah West Papua.

Masyarakat Papua di Manado melakukan demo damai di kantor DPRD Sulut dan menuntut Referendum sebagai solusi mutlak di Tanah Air West Papua. Bahkan kami orang papua menuntut kepada pemerintah indonesia untuk membuka ruang demokrasi dan mengizinkan wartawan asing ke West Papua. Dan juga menuntut untuk segera membebaskan wartawan asing yang telah ditahan oleh militer Indoensia di Tanah Air West Papua.

Setiap manusia tak mungkin hidup dibawah penjajahan dan pembantaian sepanjang hidup ini, tetapi gerasi penerus akan meneruskan dan memediasi perjuangan para leluhur diatas tanahnya sendiri. Walaupun kami dibunuh, dibantai dan disiksa diatas tanah kita, tetapi semangat nasionalisme west papua akan tetap memperingati dan memediasi. Saat ini, generasi penerus papua berada ditanah rantau, tetapi mereka tak pernah berdiam membisu dengan situasi yang tak pernah kondusif dipapua. Gerasi penerus sebagai tongkat rakyat bangsa papua bangkin melawan hingga penentuan Nasib sendiri melalui dukungan mekanisme Internasional yakni, REEFERUMDUM. (Redaksi By, Admin / SW)
SUMBER:  http://suarawiyaimana.blogspot.com/2014/08/solidaritas-mahasiswai-pemuda-pelajar.html

Foto Aksi Damai Sulut Manado, Sulut

Sumber: FB: AG