Gerakan
kebangkitan Seni dan Budayan Papua Barat yang di pelopori oleh Arnol
Ap, Sam kapisa dan kawan-kawan mahasiswa Uncen di Jayapura. Gerakan
mahasiswa yang bergerak di seni dan budaya ini lahir pada tahun 1972
yang dimulai dari gereja-geraja, panggung hingga terakhir di RRI
nusantara lima Jayapura. Gerakan ini tumbuh dan berkembang, yangn
kemudian pada tanggal 15 Agustus 1978 menjadikan hari jadi mambesak.
Musik ini oleh Sam Kapisa dan Arnold Aap mengganggap sebagai musik yang
suci sehingga mereka menamainya Mambesak, Nuri, yang menurut orang Biak
adalah burung suci, tujuannya adalah untuk menghibur hati masyarakat
Papua yang sedang di intimidasi, di aniaya, di perkosa dan di binasakan.
Musik-musik mambesak memberikan kekuatan perlawanan rakyat Papua dan
mengembalikan jadi diri sebagai komunitas yang beda dari bangsa
Indonesia.
Gerakan
Mambesak memberikan ispirasi yang kuat dan membangkitan nasionalisme
bangsa Papua, sehingga perlawananpun semakin lama mulai menguat di
daerah-derah Papua lainnya. Namun sayang, karena oleh pemerintah
Indonesia menganggapnya gerakan ini sangat berbahay sehingga mereka
menangkap Arnol Ap dan membunuhnya tanpa alasan politik dan keamanan
yang jelas terhadap kesalahan yang di Lakukan oleh Al arnol Ap. Gerakan
ini melahirkan protes besar-besar bangsa Papua atas kehadiran Indonesia,
dengan melakukan Suaka politik dan pengungsian besar-besaran.
Di Jayapura sekitar 800 Masyarakat
Papua melakukan pelarian ke Perbatasan Indonesia – PNG sebagai protes
mereka atas sikap tidak manusiawi Indonesia terhadap bangsa Papua Barat.
Sementara di Jakarta, Simon Otis Piaref, Johannes Rumbiak, Jopie
Rumanjau dan Loth Sarakan, mempertanyakan nasib Arnold Ap ke DPR-RI,
karena dikejar-kejar maka mereka melakukan lompat pagar dan meminta
suaka politik di kedutaan Belanda. Sikap yang diambil oleh Simon O
Piaref dan kawan-kawan ini, adalah sikap protes atas sikap dan tindakan
Indonesia yang tidak manusiawi di tanah Papua Barat. Pada hari yang sama
sekitar 300 masyarakat Papua melakukan long mark mengatar mayat Al.
Arnol Ap dari Jayapura menujuh tanah hitam, tempat peristerahatan
terakhir Al. Arnold Ap.[AMP]
Untuk itu, dalam rangka memperingati 35
tahun lahirnya Mambesak yang juga sebagai hari budaya Bangsa Papua yang
jatuh pada tanggal 15 Agustus 2013 ini, maka kami mengajak seluruh
kawan - kawan Mahasiswa Papua dan Rakyat Papua yang berdomisili di
Daerah Istimewa Yogyakarta untuk dapat hadir dan ikut terlibat dalam
aksi pagelaran budaya Papua yang rencanya akan kami laksanakan pada :
Hari/Tanggal : Rabu, 14 Agustus 2013
Jam : 18.00 - Selesai
Tempat : Titik Nol KM (Depan Gedung Agung)
Demikian Seruan ini kami keluarkan, kepada seluruh elemen Rakyat Papua
yang berdomisili di Daerah Istimewah Yogyakarta agar dapat terlibat
dalam kegiatan ini.
Yogyakarta, 12 Agustus 2013
Penanggung Jawab
Aliansi Mahasiswa Papua [AMP]Komite Kota Yogyakarta
0 komentar for "Hadiri Pagelaran Budaya Papua, Dalam Rangka Memperingati 35 Tahun Mambesak"