Dalam sejarah pergerakan mahasiswa Papua, dimulai di Biak sekitar tahun 1934. Beberapa Mahasiswa Papua yang didik oleh Van Baal diantaranya N. Jouwe, M.W. Kaiseppo, P. Torei, M.B. Ramendey, A.S. Onim, N. Tanggakma, F. Poana dan Andullah Arfan. Mereka dikatakan orang terdidik pertama di Papua yang melakukan perlawanan secara intelektual. Tahun 1969. Mahasiswa Papua mengonsolidasikan diri dan turun ke jalan untuk melakukan protes atas hasil Pelaksanaan Pepera 1969.
Gerakan mahasiswa berikutnya muncul pada tahun 1997. Mahasiswa Papua memprotes pembantaian TNI di Mapenduma, Jila, Bela, dan Alama. Gerakan tahun 1997 ini kemudian melahirkan organ politik mahasiswa Papua terbesar yang kemudian dikenal dengan nama Alinsi Mahasiswa Papua (AMP).
Aliansi Mahasiswa Papua didirikan pada tanggal 30 Mei 1998 di Jalan Guntur Kawi, Manggarai, Jakarta Selatan. Organisasi ini lahir di tengah situasi peristiwa Biak Berdarah. Di tengah situasi politik Indonesia yang mulai goyah akibat tekanan-tekanan politik dari gerakan prodemokrasi Indonesia terhadap regime Soeharto dan mulai menguatnya tuntutan Reformasi Politik bagi sebuah perubahan yang berkeadilan serta terbukanya ruang demokrasi. Seiring dengan berjalannya waktu, AMP telah menata sejumlah mekanisme baru yang lebih efektif dalam menggerakan organisasi ini sebagai organisasi dengan kader-kader yang terdidik, terpimpin, revolusioner, progresif, militan dan terorganisir rapi ditiap basis perjuangan mahasiswa Papua, baik di Papua, Indonesia maupun Internasional.

Gerakan mahasiswa Papua kini mulai bangkit, maka diharapkan menjadi agen “Progresif - Militan – Patriotik” yang membawa perubahan positif untuk RAKYAT PAPUA. .
“Bersama Keberanaran Sejarah, Sang Bintang Kejora”
0 komentar for "Bersama Kebenaran Sejarah, Melangkah Menuju Kemerdekaan"