"HORMAT & SALUT"
kepada seluruh pemimpin negara-negara Melanesia yang telah mengambil
langkah-langkah konkrit seagai tanggapan dan tindak-lanjut dari laparan
West Papua Natinal Coalition for Liberation (
WPNCL) untuk menadi anggota MSG mewakili bangsa
Papua.
Persoalan kita orang Melanesia saa ini ialah pendudukan NKRI di Tanah
Papua. Untuk itu para pemimpin negara-negara Melanesia telah mengambil langkah berani dan bersejarah dalam menanggapi isu
West Papua
secara resmi di forum MSG. Para pemimpin negara-negara Melanesia telah
mengambil langkah berani mengagendakan dan membicarakan, selanjutnya
menindak-lanjuti keputusan MSG untuk datang ke Tanah
Papua dan melihat langsung kondisi dan realitas kehidupan orang Melanesia di atas tanah leluhurnya, di mana di bagian Timur orang
Papua
hidup bebas, merdeka dan damai, sementara di bagian barat pulau dan
bangsa yang sama hidup dalam pendudukan, penjajahan, intimidasi dan
teror dan nasib jaminan keselamatan hidup yang tidak pasti.
Kalian telah saksikan dan ambil kesimpulan sendiri mengapa semua Menteri Luar Negeri Melanesia diterbangkan ke Tanah
Papua
pada malam-malam hari dan tiba pagi-pagi buta, diperlakukan selayaknya
penjahat perang atau teroris. Kalian paham mengapa orang
Papua
asli dan masyarakat di pasar atau jalanan pun kalian sulit temui. Itu
orang-orang kalian sendiri, tetapi kalian dilarang untuk saling sapa dan
tegur. Kalian tinggalkan pulau New Guinea ratusn-ribu tahun lalu dan
baru pertama-kali mendapatkan kesempatan datang lihat tanah-leluhur
kalian sendiri, tetapi diperlakukan seperti orang pencuri, diangkut
seperti penjahat, dijaga seperti kami yang pencuri dan meraka yang tuan
rumah di sini.
Tetapi itu semua kalian telan mentah-mentah. Kami tahu, walaupun
kalian dongkol dan jiwa kalian berteriak merontak, kalian bertahan,
menahan emosi dan air mata. Itu pasti dan jelas.
Kami salut, kami bangga, kalian politisi yang dapat kami andalkan
untuk memainkan peran di wilayah kami dalam menyelesaikan berbagai
persoalan di kawasan ini.
Komunike yang kalian keluarkan sama-sekali tidak menunjukkan suasana
hati, suara bathin kalian yang sesungguhnya, akan tetapi kami maklum dan
akui semuanya bernuansa dalam rangka menyelamatkan saudara-saudara
kalian, kami orang Melanesia yang ada di baigan barat Pulau New Guinea
ini.
Walaupun kami telah lama berdoa dan mengharapkan langkah drastis
diambil oleh para pemimpin Melanesia sekalian, tetapi terbukti sekarang
bahwa hal itu secara real-politik merupakan harapan muluk-muluk yang tidak sesuai kondisi lapangan hati dan batin para pempimpin sekalian.
Telah tepat dikatakan oleh Perdana Menteri PNG menjelang kunjungan para Menlu Melanesia ke Tanah Papua
dan setelah bertemu dengan Presiden kolonial Indoensia di Jakarta,
bahwa politik Melanesia sekarang ini haruslah diawali dengan "politics
of engagement". Dan politik itu kami dari rimbaraya New Guinea mendukung
sepenuhnya, walaupun kami sendiri tidak terlibat dalam "engagement"
dimaksud.
Organisasi sayap politik perjuangan
Papua Medeka, yaitu Organisasi
Papua Merdeka (
OPM)
akan terlibat langsung memonitor dan menindak-lanjuti
keputusan-keputusan yang telah diambil, sebagai "Keputusan orang
Melanesia menyikapi pendudukan Melayu-nesia di atas Tanah
Papua"
Dalam semboyan "Melanesian-hood" dan Melanesian Solidarity, kami
memandang keputusan para pemimpin negara-negara Melanesia yang sudah
merdeka ialah keputusan kami juga, karena kani sebagai satu ras dan satu
umat manusia di dunia ini mengalami pengalaman penjajahan dan
penderitaan yang sama bersama kami di Tanah
Papua.
Penjajahan yang terjadi atas Tanah dan Bangsa
Papua ialah penajajah oleh orang Melayu terhadap orang Melanesia, bukan sebatas orang
Papua
saja. Ini wujud kolonialisme yang nyata dan harus dihapuskan dari peta
politik Bumi. Untuk itu langkah-langkah yang telah disepakati lewat
Komunike bersama yang telah dikeluarkan menyangkut
West Papua
kami sambut gembira dengan dengan ucapan terimakasih kepada Tuhan
Pencipta dan Pelindung Kami, Yesus Kristus sebagai Panglima Tertinggi
Revolusi Melanesia yang dipimpin General
TRWP Mathias Wenda di Markas Pusat Pertanahan Tentara Revolusi
West Papua.
Kami menyampaikan Selamat dan Sukses kepada Teman-Teman kami dari
Kanaky, di mana sebagian besar kemenangan telah diraih dan kini tinggal
tunggu tanggal jajak pendapat untuk menentukan nasib sendiri.
Teman-teman kalian di Tanah
Papua
bagian Barat juga sedang berjuang dengan segala kekurangan dan
kelemahan. Kami tetap berjuang mengikuti ketukan palu dengan dirigen
paduan suara yang kini dipimpin
Papua
New Gunea, saudara sekandung, seibu-sebapak, sepulau, setanah, setanah
air kami. Kami percaya sejelek apapun saudara, engkau tetap saudara,
kami tetap saudara, dan ke-Papua-an itu tidak akan punah dari planet
Bumi hanya karena penjajahan NKRI, hanya karena pendudukan kekuasaan
imperialis asing. Kami percaya kekuatan itu pula akan membebaskan kita
semua orang
Papua di pulau New Guinea dan orang Melanesia sekaligus dari pengaruh imperialisme dan kolonialisme.
Pada saat kekuatan imperialisme dan kolonialisme keluar dari Tanah
Papua,
maka pada waktu itulah "Melanesia" yang sebenarnya akan nampak,
Melanesia yang utuh akan kelihatan, Melanesia yang sejati akan bersuara
di pentas politik regional dan global. Sebelum itu, mari kita bekerja
keras mengusir penjajahan NKRI dari tanah air dan tanah leluhur kita.
Dalam nama nenek-moyang dan leluhur bangsa
Papua ras Melanesia, atas nama para pahlawan perjaungan
Papua Merdeka yang telah gugur di medan pertemuran dan perjuangan, atas nama orang tua dan anak-anak, lelaki dan perempuan
Papua,
atas nama tumbuhan dan hewan, benda alam di atas udara, tanah dan air,
sekaligus anak-cucu yang akan lahir dair Sorong sampai Samarai, dari
Dili Timor Leste sampai Nadi, Fiji, yaitu atas nama Tuhan Yesus Kristus
sebagai satu-satunya Tokor Revolusionar semesta alam sepanjang masa.
Dikeluarkan di: Markas Pusat Pertahanan
Pada tanggal: 28 Juni 2018
===================================
Seretary-General,
Amunggut Tabi, Lt. Gen. TRWP
sumber:papuapost.com
0 komentar for "Tentara Revolusi West Papua Menyambut Gembira atas Keputusan MSG"