Latest Stories

Subscription

FREEWESTPAPUANOW!

TOP 5 Most Popular Post

Recently Comments


    PILIHAN BERITA DISINI



Saya Mengintai Kamu !! Saya Mengintai Kamu !!

Translate

News

News

Berita Bergabungnya 700 OPM, Pembohongan yang Busuk dan Memalukan 0 Comments

By Mypapua
Sunday, August 17, 2014 | Posted in

Pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM), Goliat Tabuni. Tabuni dalam berbagai kesempatan kepada berbagai media menegaskan tidak akan pernah menyerah. Foto: Ist

Manokwari, MAJALAH SELANGKAH --  Kantor berita, ANTARA News, edisi, Minggu, 17 Agustus 2014 merilis,  700 Anggota Pasukan Kaswari Organisasi Papua Merdeka (OPM) Manokwari Selatan, Papua Barat bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

"Jadi yang benar itu ada 700 OPM yang tinggal di kampung dan di hutan di sana yang menyerahkan diri. Senjatanya itu delapan pucuk, tiga di antaranya rakitan dengan rincian dua revolver dan enam laras panjang," kata Kepala Staf Kodam XVII/Cenderawasih Brigjen Inf Hinsa Siburian, Sabtu (16/08/14) siang dikutip Antara. 

Menanggapi keraguan pihak tertentu, Antara telah mengonfirmasi dan Brigjen Inf Hinsa Siburian menegaskan, "Memang benar adanya penyerahan diri itu. Tidak ada yang direkayasa. Itu ada senjatanya dan ada foto-fotonya."

Pemberitaan Kantor Berita Antara ini dibantah keras oleh Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari. 

"LP3BH selaku salah satu Organisasi Non Pemerintah yang bekerja untuk perjuangan pengakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia di Tanah Papua membantah keras berita bohong yang disiarkan oleh Kantor Berita  Antara  ini," kata Yan Christian Warinussy, Direktur Eksekutif LP3BH Manokwari, dalam keterangannya mala mini, Minggu (17/08/14). 

"Berita tersebut adalah pembohongan yang sangat busuk dan memalukan bagi sebuah Kantor Berita Nasional milik sebuah negara Demokrasi yang bernama Indonesia, dan itu adalah ANTARA," tulisnya keras. 

Yan pertanyakan, kenapa demikian? 

Karena kata dia, "Berita itu sudah memutar balikan fakta yang sebenarnya, karena menurut informasi dari sumber kami di Dewan Adat Papua (DAP) Distrik Ransiki - Kabupaten Manokwari Selatan - Papua Barat bahwa yang benar  adalah Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua tadi sore tiba di Ransiki dengan menggunakan helikopter, guna meresmikan perumahan rakyat dan jalan di Kampung Susmurup (buka Susmuruk seperti ditulis ANTARA)."

Ia menjelaskan, pada saat itu tidak ada penyerahan diri dari ratusan simpatisan OPM dan juga tidak ada penyerahan 5 pucuk senjata dari berbagai jenis sebagai diberitakan ANTARA tersebut.

"Kami ingin mendesak ANTARA sebagai Kantor Berita yang sudah populer di dunia agar senantiasa melakukan check and re check terhadap setiap informasi yang diterima dari sumbernya, sekalipun itu dari Pangdam atau pejabat lainnya di Tanah Papua," pintanya. 

Sehingga, kata dia,  informasi yang diberitakan tidak hanya menjadi sensasi murahan yang sekaligus sebenarnya sangat memutarbalikan fakta dan kebenarannya sangat diragukan, bahkan cenderung sangat bersifat bohong, busuk dan memalukan bagi sebuah media komunikasi setingkat Kantor Berita, seperti halnya ANTARA.

Hal ini, jelas  Peraih Oenghargaan Internasional di Bidang HAM "John Humphrey Freedom Award" Tahun 2005 dari Canada , disebabkan karena setiap berita yang ditampilkan oleh ANTARA, seringkali dikutip oleh berbagai media cetak maupun elektronik di Indoensia bahkan dunia internasional untuk konsumsi pembaca dan atau pemirsanya di dunia.

"Jika sumbernya adalah dari Pangdam XVII/Cenderawaish atau pusat penerangan Kodam, maka seharusnya ada re check kepada sekurang-kurangnya Bupati Manokwari Selatan atau pihak lain yang berkompeten di sana, termasuk Kepala Kampungnya sendiri dari Kampung Susmurup tersebut," tulis Advokat senior Papua itu. (GE/Admin/MS)
SUMBER:MAJAHSELANGKAH.COM

Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response

Leave a reply

0 komentar for "Berita Bergabungnya 700 OPM, Pembohongan yang Busuk dan Memalukan"

visit www.loogix.com

Music (Suara Kriting)

Followers