Gus Dur adalah Guru Bangsa, Gus Dur
adalah Guru Papuani, (Titus P), Dus Dur, Saya Hanya Pulang, Bukan Pergi” (KH.
Husein)
YOGYAKARTA-- Pendiri dan Ketua
Lembaga Ekologi Papua Titus Pekei SH, M.Si, kembali meluncurkan buku baru,
tentang “ Gus Dur & Masa Depan Papua,
Hidup Damai Lewat Dialog”. Diruang Seminar
Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Masyarakat Desa (STMD) “APMD” jalan Timoho 317
Yogkararta, senin (04/03/2013) Pukul 09:30-13:00Wib. intinya Gus Dur diakui dari Irian Jaya Menjadi Papua.
Dalam Kegiatan Peluncuran dan diskusi buku tesebut, yang ikut dari berbagai Mahasiswa dan Dosen dari beberapa
kampus Jogyakarta yakni, APMD, Atma Jaya, Ukdw, ShanataDarma dan lainnya. Peserta yang
ikut perkiraan 150-an Mahasiswa/i Dosen.
Peluncuran dan diskusi pembicara, Pertama
Titus Pekei, kedua Alissa Wahid (Koordinator Umum Jaringan GusDurian), dan
Ketiga Drs.Tri Agus Susanto, M. Si (Dosen Ilmu Komunikasi). Moderator Fairuzul
Mumtaz. S.S (Radio Buku).
Titus Pekei Penulis buku,
menjelaskan mengenai Gus Dur, orang
Papua terus mengukir gelar untuk mengembalikan Nama harga diri dan jati diri orang Papua, karena beliau memberikan
Nama Irian Jaya diakui menjadi “Papua” pada tanggal 1 Februari 2001 lalu. Gus Dur hadir Papua
Karena “masalah kemanusian, keagamaan dan kearifan, untuk mengembalikan dan membangkitkan nilai-nilai Identitas
Orang Papua,”tuturnya.
“Gus Dur juga saat itu memperbolehkan simbol Kultural dan Kebangasan
Jati diri Orang Papua adalah bintang Kejora, dan Lagu Hai Tanah ku Papua, untuk
memperingati pada 1 desember 2001 serentak seluruh Tanah Papua. Gus Dur
mengenal dan mengetahui bahwa 1 desember adalah Hari Kemerdekaan Papua pada 1 desember 1961.
"Tambah Pekei, Jasa-Jaga Fakta yang Gus Dur Tinggalkan menjadi semangat bagi rakyat Papua seperti, Bapak Demokrasi, Bapak Pluralisme, Bapak Cultural, Bapak Tolerasi, Bapak Perdamaian, Bapak Pemersatu, Bapak Pembebasan, maka layak di sebut Guru Papua, sehingga Papua adalah bagian diri Gus Dur "ungkapnya
Kemudian, mengenai Gus Dur juga
dilelaskan oleh Alissa, bahwa prinsip yang lahir dalam Gus Dur adalah,
Spritualitas, Keyakinan, Kemanusiaan yang paling ideal, Keadilan, Kesabaran, Memihak Kebenaran, Cinta Kearifan dan
lain sebagainya.
Gus Dur Juga,
Presiden yang Keempat Republik Indonesia pada tahun 1999-2001, berumur 1 tahun 10 bulan, saat itu juga Gus Dur,
mengantikan diakui Irian Jaya menjadi Papua.
“Tambah Lissa, dan banyak hal
yang Gus Dur, lakukan untuk rakyat kecil Indonesia saat itu. Tapi banyak lawan politik Senayang Jakarta tidak
senang, akhirnya dia turunkan dari
Presiden RI, pada sidang Istimewa 20 oktober
2001 di gantikan dengan Megawati Sukarno Putri setelah mandatnya di cabut oleh
MPR,” Pungkasnya.
Pemateri terakhir, mengatakan
tentang, Gus Dur juga Presiden ke IV RI dan Mantan Ketua Nahdlatul Ulama (NU) dan Pendiri Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB), dan masih banyak komunitas yang ikut aktif seperti,
Seniman, Intelektual, Toko Perdamaian dan lainnya,” Tuturnya. (M/Umagi)
LIKE