Lambang resmi negara Republik Maluku Selatan –seperti yang ditetapkan
pada tanggal 9 Mei 1950 oleh pemerintah RMS -memperlihatkan seekor
burung pombo (merpati) yang hendak terbang dengan sayap setengah terbuka
serta dalam paruhnya tersemat sebuah tangkai lambang perdamaian. Di
dadanya terlukis gambar parang, salawaku (perisai), dan tombak.
Burung pombo mempunyai peranan penting dalam sejarah Maluku Selatan.
Berdasarkan salah satu legenda (cerita rakyat) Maluku Selatan,
diceritakan bahwa seorang tokoh Maluku yang terkenal bernama Kapitan
Jonker beserta istrinya menjelma menjadi dua ekor pombo putih pada akhir
hidup mereka. Kedua burung pombo putih tersebut terbang dari Jakarta,
di pulau Jawa, pulang ke Maluku Selatan. Sampai sekarang, jika terlihat
dua ekor pombo putih sedang terbang, hal itu dianggap sebagai sebuah
pertanda keberuntungan.
Bendera Republik Maluku Selatan (Benang Raja) adalah perlambang negara
dan persatuan rakyat. Empat corak warna; biru, putih, hijau, dan merah
tersebut dipilih bukan tanpa maksud. Justru masing-masing warna memiliki
makna secara mendalam:
Biru
Warna biru melambangkan lautan Maluku Selatan yang penuh dengan
kekayaan alam, seperti ikan, mutiara, teripang, dan rumput laut. Laut
dan kekayaan di dalamnya berperan penting dalam kehidupan sehari-hari di
Maluku Selatan. Warna biru melambangkan pula kesetiaan rakyat Maluku
Selatan kepada tanah air mereka.
Putih
Warna putih melambangkan kemurnian dan kesucian perjuangan rakyat Maluku Selatan serta kedamaian yang selalu ingin dihadirkan oleh rakyatnya. Warna putih juga menggambarkan pantai-pantai di Maluku Selatan, di mana ombak berdebur tak hentinya.
Warna putih melambangkan kemurnian dan kesucian perjuangan rakyat Maluku Selatan serta kedamaian yang selalu ingin dihadirkan oleh rakyatnya. Warna putih juga menggambarkan pantai-pantai di Maluku Selatan, di mana ombak berdebur tak hentinya.
Hijau
Warna hijau melambangkan kesuburan dari kepulauan Maluku Selatan
sebagai tempat tumbuhnya hasil-hasil alam, di antara lain sagu, kelapa,
pala, dan cengkeh –yang merupakan tumbuhan khas Maluku.
Merah
Warna merah melambangkan darah rakyat Maluku Selatan yang telah
tertumpah dalam perjuangan menghadapi para penjajah. Warna merah yang
adalah warna pokok ini merupakan “asa” –asal mula segala aspek kehidupan
bertumbuh. Yang terkenal pula adalah “kain berang”, kain berwarna merah
yang dipakai sebagai ikat kepala ataupun dipakai melingkari leher atau
tangan. Warna ini melambangan keberanian rakyat Maluku Selatan.
0 komentar for "LAMBANG DAN BENDERA REPUBLIK MALUKU SELATAN"