Gustaf Kawer @Aprila Wayar |
“Sidang ini sarat dengan kepentingan. Kepentingan negara terlihat lebih dominan bila dibandingkan dengan kepentingan penegakkan hukum,” demikian kata Kawer.
Menurut Kawer, kasus yang dituduhkan kepada Buchtar Tabuni atas pengrusakan dan pengeroyokan di Lapas Abepura yang dilakukan oleh tahanan dan narapidana yang meminta pengusutan atas Kasus Penembakan terhadap Miron Kogoya tidak pada tempatnya.
“Buchtar menjadi tumbal atas kasus ini. Padahal, Buchtar sendiri ditangkap pada Tanggal 6 Juni 2012 dengan tuduhan semula adalah keterkaitannya dengan beberapa kasus penembakan yang terjadi di Jayapura pada Mei-Juni 2012. Polisi kemudian tidak menemukan bukti keterlibatan Buchtar sehingga dikenakan kasus lama,” jelasnya.
Ketua Pengadilan, Khairul Fuad di media masa beberapa hari lalu meminta peningkatan pengamanan dalam rangka memperketat jalannya persidangan Buchtar Tabuni agar pengunjung dapat menghadiri persidangan dengan tertib dan aman. Permintaan ini langsung direspon oleh aparat keamanan dengan menurunkan 40 personil Dalmas Polresta Jayapura dan didukung penuh Polsek Abepura yang dipimpin Kabagops Polresta Jayapura, Kiki Kurnia pada persidangan hari ini.
Pada persidangan hari ini, aparat kepolisian yang bertugas melakukan pemeriksaan tas yang dibawa pengunjung di pintu gerbang dan di pintu masuk ruang pengadilan.
Terhadap situasi keamanan ini, Kawer menilai pengamanan ini berlebihan dan menyalahi salah satu asas di persidangan yaitu oersidangan terbuka untuk umum. (Aprila Wayar/MS)
sumber: majalah selangka.com
0 komentar for "Persidangan Buchtar Sarat Kepentingan"