PAPUA-- Badan
Inteljen Negara (BIN) Indonesia dan TNI-Polri sedang menakuti dan
memaksa rakyat Papua untuk memilih preseden Indonesia. pada hal rakyat Papua banyak yang tidak memilih pilpres karena tidak ada untung bagi warga Papua.
Dengan
Arahan dan perintah Pandam dan Polda Papua. Kapolres dan Dandim seluruh
Papua siaga satu untuk dengan peralatan alat perang dikota maupun
dipinggiran kota. mereka mengancam rakyat Papua jika rakyat Papua tidak
memilih maka diancam menembak mati. hal-hal ini di ancam oleh inteljen
Indonesia, kabar ini tersebar melalui media online maupun media cetak
regional maupun Internasional.
"Kekejaman
militer terhadap rakyat sipil dan aktivis Papua sejak bulan Juni-Juli
sekitar 46 aktivis ditahan. diantaranya 2 orang warga di bunuh, 29
aktivis Knpb ditahan, 3 warga ditangkap". dilansir di kabarkan
melalui media online www.knpbnes.com.
TIMIKA,
Minggu ini, aksi inteljen dan TNI-POLRI sangat kelihatan diseluruh
Papua lebih pada aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Parlemen
Rakyat Daerah Bomberay, 3 aktivis ditangkap pada Malam ini jam 12.00
di Kantor KNPB dan PRD Wilayah Bomberay di Timika
terjadi penangkapan oleh Kepolisian POLSEK Mimika Baru terhadap 3 (tiga)
anggota KNPB Wilayah Timika, masing-masing ke-3 (tiga) anggota KNPB
ialah 1. ELON AIRABO 2. JONI KORWA 3. LEO WARSEI
13 Aktifis KNPB Wilayah Timika ini ditangkap hari ini, Jumat (4/7)
sekitar Jam, 10.00 pagi. ketika membag selebaran itu isinya menyeruhkan agar rakyat
memboikot PILRPES secara damai, yakni tidak usah ke tempat TPS untuk
memberikan suara kepada kandidat Presiden RI siapapun. Mereka yang
ditangkap adalah; 1. Ruben Kayun, 2. Deky Akum, 3. Kaitanus Siminak, 4.
Apolos Simare, 5. Yanuarius Enakat, 6. Gerson Banam, 7. Anthon Damkokor.
dan 6 orang aktivis lainnya lebum ketahui hingga saat ini satu aktivis
atas nama Ruben Kayun masih ditahan Polisi.
Timika
kembali menemukan pembunuhan sadis terhadap masyarakat yang tidak tahu
apa-apa. Hari minggu (07/06) sekitar pukul 4.30. Zakarias Aimainer
ditembak diduga oleh Intelijen Indonesia di tempat pangkalan Ojek
Selebes Pasar Lama.
KAIMANA,
Selanjutnya, mama Papua ditahan oleh polisi saat membagi selebaran di
kaimana, Sekitar pukul 08:00, Polresta kaimana mengirim sejumlah pasukan
yang
berseragam preman menuju ke rumah Ibu Umi Werfete, namun mereka tidak
menemukan karena Korban telah keluar dari rumah. Sehingga pada sekitar
Pukul 09.30 sejumlah anggota menggeledah Korban (ibu Umi Werfete) di
depan pertokoan Kaimana yang sedang membagi-bagi selebaran Boikot
Pilpres 2014.
Kamis (3/7) pukul 13.29 waktu Papua. 6 aktivis ditangkap saat membagi selebaran dikota jayapura diantaranya adalah: 1. Ono Balingga, 2. Hakul Kobak, 3. Yandri Heselo, 4. Gesman Tabuni, 5. Ronal Wenda, 6. dan satu diantaranya belum diketahui identitas. Keenam aktivis ini ditangkap paksa, dipukul dan digiring ke Polresta Jayapura.
BOVEN DIGUL, 20 Anggota KNPB Ditahan Oleh Aparat Polres Boven Digoel, Sabtu, (28/06/14) jam 17.00 – 18.00 WPB, Sekretariat KNPB Boven Digoel digeledah oleh aparat Polres Boven Digoel pada saat pertemuan rutin KNPB Boven Digoel di Sekretariat KNPB jalan ambonggo complex perumahan masyarakat.
Beberapa wilayah juga mengalami hal yang sama, Demokrasi Indonesia di Papua dilakukan dikawal ketat oleh oknum militer sebagai aktor utama dalam menjalankan Pilpres adalah militer. Yang jelas rakyat Papua tidak percaya dengan Pilpres rakyat Papua mau adalah menentukan Nasib sendiri melalui mekanisme Internasional yakni "REFERENDUM" adalah solusi terbaik untuk mmenentukan nasib Bangsa Papua. (UN/ADMIN)
SUMBER: umaginews.com
0 komentar for "AKSI MILITER INDONESIA, 29 AKTIVIS DITANGKAP 2 WARGA DI BUNUH, JELANG PILPRES INDONESIA"