Solidaritas Mahasiswa Papua Sejawa-Bali, Mempersiapkan Perangkat Aksi (Foto: Kobobaunews/FB) |
Foto Konflik Mimika (knpbtimikaregion.wordpress.com)/Online |
JAVA--
Hari ini Solidaritas Mahasiswa Papua Sejawa Bali menggelar Aksi Damai
untuk mengikapi konflik horizontal di Timika Papua, Mahasiswa menuntut
Pemerintah Indonesia Dan PT. Freeport Indonesia segerah mengatasi Perang
Horizontal yang sedang berlangsung terjadi diTimika. Mahasiswa Menilai
Pemerinta dan Freeport gagal melindungi Alam dan manusia dalam hal ini
tujuh suku yang dulunya hidup dalam satu honai, sekarang dihanturkan
oleh sistim Penjajah Indonesia. Inprealisme Asing Amerika dan Sekutunya.
Kordinator Aksi Yohanis Tsenawamte mengatakan " negara Indonesia dan PT. FI segera menyelesaikan konflik Horizontal di kabupaten Mimika Papua. Jika konflik timika tidak di tangani serius maka kami Mahasiswa Papua akan sosialisasi BOIKOT PILPRES 2014 di Tanah Papua.
Dalam aksi Mahasiswa dengan Thema : “BOIKOT PILPRES 2014 DI WILAYAH PAPUA , JIKA KONFLIK HORIZONTAL DI TIMIKA TIDAK SEGERA DI SELESAIKAN” dan “PT. FREEPORT INDONESIA SEGERA FASILITASI PENYELESAIAN KONFLIK DI TIMIKA, JIKA TIDAK FREEPORT KELUAR DARI PAPUA ATAU PAPUA YANG KELUAR DARI INDONESIA”
Dalam Keterangan Press yang diterima media ini, bawah "Kabupaten Mimika merupakan kabupaten administratif pecahan dari Kabupaten Fak-Fak yang terletak di selatan pulau Papua. Di kabupaten ini terdapat perusahaan tambang raksasa PT. Freeport Indonesia. Konflik horizontal yang bermula sejak tahun 1990-an hingga saat ini. PT. Freeport sengaja menfasilitasi perang berlanjut yang hanya menutup mulut protes atas kehadiran PT.FI di Mimika Papua
NKRI telah mengamanatkan kepada pihak penegak hukum untuk mengayomi dan melindungi warga negaranya namun hal itu tidak dilakukan. Justru pemerintah benar-benar lepas tanggungjawab terhadap konflik horizontal yang terus terjadi di kabupaten Mimika.
Negara telah gagal melindungi hak hidup manusia Papua di kabupaten Mimika khususnya dan pada umumnya Papua. PT. Freeport Indonesia menjadikan NKRI sebagai boneka, sehingga pemerintah tidak berdaya dalam menangani konflik yang selalu terjadi di pinggiran PT.FI sementara pemerintah mengkondisikan TNI/POLRI melakukan penahanan, penyiksaan, pembunuhan terhadap rakyat sipil yang memperjuangkan hak demokrasinya.
Pemerintah dan PT.FI hanya hadir untuk mengkeruk kekayaan alam serta memusnahkan manusia Papua, buktinya konflik yang berkepanjangan PT.FI dan NKRI menjadi aktor utama sehingga, Perang yang terjadi di Mimika merupakan praktek politik pecah belah (devide et impera) oleh pihak pemerintah dan PT.FI untuk mengadu domba orang asli papua (OAP) akibatnya, mengakibatkan korban jiwa dalam jumlah besar.
"Aksi Sedang Berlangsung" Admin
Kordinator Aksi Yohanis Tsenawamte mengatakan " negara Indonesia dan PT. FI segera menyelesaikan konflik Horizontal di kabupaten Mimika Papua. Jika konflik timika tidak di tangani serius maka kami Mahasiswa Papua akan sosialisasi BOIKOT PILPRES 2014 di Tanah Papua.
Dalam aksi Mahasiswa dengan Thema : “BOIKOT PILPRES 2014 DI WILAYAH PAPUA , JIKA KONFLIK HORIZONTAL DI TIMIKA TIDAK SEGERA DI SELESAIKAN” dan “PT. FREEPORT INDONESIA SEGERA FASILITASI PENYELESAIAN KONFLIK DI TIMIKA, JIKA TIDAK FREEPORT KELUAR DARI PAPUA ATAU PAPUA YANG KELUAR DARI INDONESIA”
Dalam Keterangan Press yang diterima media ini, bawah "Kabupaten Mimika merupakan kabupaten administratif pecahan dari Kabupaten Fak-Fak yang terletak di selatan pulau Papua. Di kabupaten ini terdapat perusahaan tambang raksasa PT. Freeport Indonesia. Konflik horizontal yang bermula sejak tahun 1990-an hingga saat ini. PT. Freeport sengaja menfasilitasi perang berlanjut yang hanya menutup mulut protes atas kehadiran PT.FI di Mimika Papua
NKRI telah mengamanatkan kepada pihak penegak hukum untuk mengayomi dan melindungi warga negaranya namun hal itu tidak dilakukan. Justru pemerintah benar-benar lepas tanggungjawab terhadap konflik horizontal yang terus terjadi di kabupaten Mimika.
Negara telah gagal melindungi hak hidup manusia Papua di kabupaten Mimika khususnya dan pada umumnya Papua. PT. Freeport Indonesia menjadikan NKRI sebagai boneka, sehingga pemerintah tidak berdaya dalam menangani konflik yang selalu terjadi di pinggiran PT.FI sementara pemerintah mengkondisikan TNI/POLRI melakukan penahanan, penyiksaan, pembunuhan terhadap rakyat sipil yang memperjuangkan hak demokrasinya.
Pemerintah dan PT.FI hanya hadir untuk mengkeruk kekayaan alam serta memusnahkan manusia Papua, buktinya konflik yang berkepanjangan PT.FI dan NKRI menjadi aktor utama sehingga, Perang yang terjadi di Mimika merupakan praktek politik pecah belah (devide et impera) oleh pihak pemerintah dan PT.FI untuk mengadu domba orang asli papua (OAP) akibatnya, mengakibatkan korban jiwa dalam jumlah besar.
"Aksi Sedang Berlangsung" Admin
0 komentar for "DEMO MAHASISWA, ANCAM BOIKOT PILPRES JIKA TIDAK MENYELESAIKAN KONFLIK TIMIKA"