FAK-FAK-- Aliansi Mahasiswa Papua komite Kota Fak-fak (AMP-KKF) menggelar Aksi damai Sekitar pukul 09.30 WPB, diarea parkir Plasa Tambaruni beberapa
aktivis dari AMP melakukan aksi tutup mulut.
Spanduk utama dengan tuntutan “SEGERA BUKA RUANG DEMOKRASI DI TANAH
PAPUA” dan beberapa poster lain yang belum sempat dibuka.
Beberapa
orasi-orasi dari koordinator lapangan maupun dari peserta aksi. Dan aksi
ini dikawal oleh aparat kepolsian bersenjata lengkap; Dalam pengamatan
dilapangan masyarakat banyak yang mengamati jalannya aksi ini.
Pada
situasi orasi sedang berlangsung salah satu aparat kepolisian mendekati
koordinator lapangan, Kwartus Ndrotndrot untuk meminta segera melepas
baju yang dikenakan. Pada aksi ini antara kordum dan korlap memakai
kaos hitam bergambar Lambang Negara Papua dibagian belakang dan depan
tulisan ‘WEST PAPUA’ dengan alasan bahwa pada surat pemberitahuan dan
manajemen aksi tidak dicantumkan tentang memakai baju dengan gambar
bintang kejora.
Kata aparat baju yang
dipakai harus dilepas atau aksi akan dihentikan. Setelah koordinator
lapangan berkoordinasi dengan Koordinator umum Gabriel Hegemur; sempat
koordinator umum menyampaikan kepada pak polisi bahwa itu hanya baju,
tetapi aparat tetap berkeras bahwa itu baju dengan bendera Papua,
sehingga harus pilih aksi lanjut bila baju dibuka atau aksi dihentikan
karena tetap mengenakan baju tersebut, dalam hal ini koordinator umum
lebih memilih aksi yang dihentikan dari pada harus melepas baju yang
dipakai dengan symbol dan lambang Negara Papua Barat.
Setelah itu tawar
menawar dengan aparat agar aksi dari AMP Fakfak ini akan bubar setelah
pembacaan pernyataan sikap. Walau waktu yang diberikan masih ada. Namun
sesuai dengan hasil kesepakatan yaitu membaca pernyataan sikap kemudian
membubarkan diri; maka akhirnya pernyataan sikap yang dibacakan oleh
kordum. Setelah pembacaan pernyataan sikap, kelompok aktivis Aliansi
Mahasiswa Papua Fakfak kemudian membubarkan diri dengan tertib. (M/ANSEL)
PERNYATAAN SIKAP
Salam
Pembebasan..!
Sehubungan dengan pembungkaman ruang demokrasi dalam penyampaian
aspirasi politik, yang berlangsung selama beberapa tahun terakhir oleh sistem negara
Indonesia dibawah pemerintahan Sosilo Bambang Yudoyono (SBY), serta pembatasan
media Internasional di Indonesia dan Tanah Papua khususnya telah berlangsung
dari tahun ke tahun hingga saat ini. Rakyat Papua dicekam dalam ketakutan untuk
berani bersuara tentang hak-hak politik dalam negara ini dan didalam
menyampaikan berbagai aspirasi.
Terkait dengan kondisi ini maka kami dari Aliansi Mahasiswa
Papua Fakfak, menyatakan sikap dan tuntutan kami kepada pemerintah Indonesia
sebagai berikut :
:
1 1. Segera
MEMBUKA RUANG DEMOKRASI DI TANAH PAPUA, Dalam Hal Berekspresi Secara Bebas, Bebas
Berbicara Benar, Bebas Berbicara Pelanggaran HAM, Bebas Berbicara Merdeka Yang
Diatur Menurut Mekanisme Nasional Dan Internasional.
2 2. Segera
Membuka Ruang Bagi Media Internasional Di Papua.
3 3. Segera
Memberikan Jadwal Kunjungan Resmi Pelapor Khusus PBB Tentang Kebebasan Berekspresi Yang Dijadwalkan Pada Januari
2013 Yang Ditunda Dengan Alasan Yang Tidak Jelas Sampai Saat Ini Hingga Terjadi
Penekanan Agar Indonesia Dapat Memberikan Kepastian
Jadwal Kunjungan Resmi Sebagaimana Dinyatakan Dalam Sidang Dewan HAM PBB Ke-23
Di Geneva, 3 Juni 2013.
4 4. Segera Bebaskan Tapol
Dan Napol Papua Merdeka Diseluruh Penjara-Penjara Di Papua Barat TANPA SYARAT
5 5. Segera mengakui
Penentuan Nasib Sendiri Sebagai Solusi
Demokratis Bagi Rakyat Papua
6 6. Sesuai Mukadimah
UUD1945 Bangsa Indonesia Alinea Pertama; Bahwa Sesungguhnya Kemerdekaan Itu
Ialah Hak Segala Bangsa, Maka Penjajahan Diatas Dunia Harus Dihapuskan Karena
Tidak Sesuai Dengan Pri-Kemanusiaan Dan Peri-Keadilan; maka Indonesia segera
mengakui kedaulatan Negara Papua Barat.
Demikian pernyataan sikap dan tuntutan dari kami, Aliansi
Mahasiswa Papua-Fakfak
Bersama Kebenaran Sejarah Sang Bintang Kejora
Fakfak Kamis 25 Juli 2013
KOORDINATOR AKSI
Gabriel Hegemur
Masyarakat yg menyaksikan jalannya aksi
Petugas yg mengamankan jalannya aksi
Beberapa orasi-orasi dari koordinator lapangan maupun dari peserta aksi. Dan aksi ini dikawal oleh aparat kepolsian bersenjata lengkap; Dalam pengamatan dilapangan masyarakat banyak yang mengamati jalannya aksi ini.
Pada situasi orasi sedang berlangsung salah satu aparat kepolisian mendekati koordinator lapangan, Kwartus Ndrotndrot untuk meminta segera melepas baju yang dikenakan. Pada aksi ini antara kordum dan korlap memakai kaos hitam bergambar Lambang Negara Papua dibagian belakang dan depan tulisan ‘WEST PAPUA’ dengan alasan bahwa pada surat pemberitahuan dan manajemen aksi tidak dicantumkan tentang memakai baju dengan gambar bintang kejora.
PERNYATAAN SIKAP
Salam
Pembebasan..!
Sehubungan dengan pembungkaman ruang demokrasi dalam penyampaian
aspirasi politik, yang berlangsung selama beberapa tahun terakhir oleh sistem negara
Indonesia dibawah pemerintahan Sosilo Bambang Yudoyono (SBY), serta pembatasan
media Internasional di Indonesia dan Tanah Papua khususnya telah berlangsung
dari tahun ke tahun hingga saat ini. Rakyat Papua dicekam dalam ketakutan untuk
berani bersuara tentang hak-hak politik dalam negara ini dan didalam
menyampaikan berbagai aspirasi.
Terkait dengan kondisi ini maka kami dari Aliansi Mahasiswa
Papua Fakfak, menyatakan sikap dan tuntutan kami kepada pemerintah Indonesia
sebagai berikut :
:
1 1. Segera
MEMBUKA RUANG DEMOKRASI DI TANAH PAPUA, Dalam Hal Berekspresi Secara Bebas, Bebas
Berbicara Benar, Bebas Berbicara Pelanggaran HAM, Bebas Berbicara Merdeka Yang
Diatur Menurut Mekanisme Nasional Dan Internasional.
2 2. Segera
Membuka Ruang Bagi Media Internasional Di Papua.
3 3. Segera
Memberikan Jadwal Kunjungan Resmi Pelapor Khusus PBB Tentang Kebebasan Berekspresi Yang Dijadwalkan Pada Januari
2013 Yang Ditunda Dengan Alasan Yang Tidak Jelas Sampai Saat Ini Hingga Terjadi
Penekanan Agar Indonesia Dapat Memberikan Kepastian
Jadwal Kunjungan Resmi Sebagaimana Dinyatakan Dalam Sidang Dewan HAM PBB Ke-23
Di Geneva, 3 Juni 2013.
4 4. Segera Bebaskan Tapol
Dan Napol Papua Merdeka Diseluruh Penjara-Penjara Di Papua Barat TANPA SYARAT
5 5. Segera mengakui
Penentuan Nasib Sendiri Sebagai Solusi
Demokratis Bagi Rakyat Papua
6 6. Sesuai Mukadimah
UUD1945 Bangsa Indonesia Alinea Pertama; Bahwa Sesungguhnya Kemerdekaan Itu
Ialah Hak Segala Bangsa, Maka Penjajahan Diatas Dunia Harus Dihapuskan Karena
Tidak Sesuai Dengan Pri-Kemanusiaan Dan Peri-Keadilan; maka Indonesia segera
mengakui kedaulatan Negara Papua Barat.
Demikian pernyataan sikap dan tuntutan dari kami, Aliansi
Mahasiswa Papua-Fakfak
Bersama Kebenaran Sejarah Sang Bintang Kejora
Fakfak Kamis 25 Juli 2013
KOORDINATOR AKSI
Gabriel Hegemur
Masyarakat yg menyaksikan jalannya aksi |
Petugas yg mengamankan jalannya aksi |
0 komentar for "DEMO AMP FAK-FAK, INDONESIA SEGERAH MEMBUKA RUANG DEMOKRASI DITANAH PAPUA"