JOGYA—Besok hari Senin 15 Juli 2013, Alianasi Mahasiswa
Papua (AMP), melakukan Protes Keras Terhadap Negara Republik Indonesia, tentang
Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) 1969. AMP menilai ‘Pepera Cacat Hukum’ didalamnya melaksanakan
PEPERA yang tidak demokratis, penuh teror, intimidasi dan manipulasi serta
adanya pelanggaran HAM berat.
Dengan itu, AMP Akan melakukan
Aksi Mimbar Bebas, Diskusi, di beberapa Kota Jawa Yakni; Banduang, Jakarta,
Yogayakarta, dan Surabaya. untuk memperingati
44 tahun Hak kedaulatan Papua Barat di Curi oleh Indonesia saat itu. Hal ini
disampaikan melalui Seruan Aksi yang di Kirim ke malanesia.com. pada
(13/07/2013).
Awalnya 15 Agustus 1962, Belanda dengan Indonesia mengadakan
perundingan dengan Perjanjian New York”.
Perjanjian ini terdiri dari 29 Pasal yang mengatur 3 macam hal. Diantaranya
Pasal 14-21 mengatur tentang “Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination)
yang didasarkan pada praktek Internasional yaitu satu orang satu suara (One Man
One Vote)”
.
Namun, di Indonesia sejak itu, melakukan
memobilisasi Militer secara
besar-besaran ke Papua untuk meredam gerakan Pro-Merdeka rakyat Papua. Operasi
Khusus (OPSUS) yang diketua Ali Murtopo dilakuakan untuk memenangkan PEPERA
diikuti operasi militer lainnya yaitu Operasi Sadar, Operasi Bhratayudha,
Operasi Wibawa dan Operasi Pamungkas.
Akibat dari operasi-operasi ini
terjadi pelanggaran HAM yang luar biasa besar, yakni penangkapan, penahanan,
pembunuhan, manipulasi hak politik rakyat Papua, pelecehan seksual dan
pelecehan kebudayaan dalam kurun waktu 6 tahun.
Hingga 14 Juli – 2 Agustus 1969, PEPERA dilakukan.
Dari 809.337 orang Papua yang memiliki hak, hanya diwakili 1025 orang yang
sebelumnya sudah dikarantina dan cuma 175 orang yang memberikan pendapat. Pepera dimenangkan dengan tekanan kekuatan militer Indonesia.
Indonesia hingga saat ini, untuk meredam aspirasi prokemerdekaan Papua.
Militer menjadi tameng yang reaksioner dan kesenjangan sosial/kesejahteraan
menjadi alasan untuk menutupi aspirasi kemerdekaan rakyat Papua dari pandangan
luas rakyat Indonesia dan masyarakat Internasional.
Melihat situasi ini, Roi K. ketua
Ampa Kota Jogyakarta mengajak untuk Mahasiswa Papua yang ada di Yogyakarta dan
sekitarnya segerah gabung dalam Aksi mimbar bebas besok akan dilakukan di Depan
Bundaran UGM, Pagi Pukul :08:00 Waktu
Jogya.
Tambah lagi, “Undang-undang
Organisasi Masa (UUOrmas) baru, disahkan
tetapkan oleh Negara ini, tetapi itu
bukan hambatan buat kami, dalam Proses Perjuangan Papua Merdeka, Justru memberikan
Semangat jiwa Patriot, untuk memperjuangkan Hak untuk menentukan nasib sendiri bagi
rakyat Papua. Yakni bebas dari Pejajahan dan Penindasan dari Indonesia (M/Andy)
0 komentar for "BESOK AMP, PROTES “PEPERA 1969” DI BEBERA KOTA DI JAWA"