YAHUKIMO-
seperti yang direncanakan sebelumnya Komite Nasional Papua Barat (KNPB)
wilayah Yahukimo melakukan demo damai di kantor Bupati Lama Yahukimo.
5000 Rakyat Bangsa Papua barat di Yahukimo melakukan aksi protes atas
insiden Aimas, Timika, Biak dan Serui 1 Mei 2013 yang di lakukan oleh
TNI-Polri sekaligus mendukung Peluncuran Kantor Organisasi Papua
Merdeka (OPM) di Oxford, Inggris dan mendukung pemerintah Vanuatu yang
akan mendaftarkan Papua Barat sebagai anggota tetap dalam Melanesian
Spearhead Groups (MSG) pada bulan juni nanti.
Kronologis. Pada pukul 07.00 waktu
Dekai, Koordinator Lapangan Alfred alias Tonny Kobak yang di kawal ketat
Militan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) melakukan pawai keliling
Kota Dekai Kab. Yahukimo. Demo damai itu sendiri di pusatkan di Kantor
Bupati Lama Dekai. 5000 masa ini masuk dari tiga ara, dari Jalan Gunung,
Jalan Seradala dan Ruko.
Data yang berhasil di himpun media
rakyat, media nasional (KNPB) seluruh aktivitas kota Dekai lumpu total.
sepanjang kota Dekai, kios-kios, ruko-ruko dan pasar tidak ada
aktivitas. Tokoh dan ruko orang amber (jawa) juga tidak buka.
Kanntorpun dilipurkan (lipur sendiri). Semua mahasiswa asal Yahukimo
juga sebelum bergabung dengan masa aksi yang lain mereka melakukan
pertemuan di aula pendidikan kabupaten yahukimo. Para mahasiswa Yahukimo
dari berbagai perguruan tinggi di Yahukimo, di Papua dan indonesia yang
hendak berada di Yahukimo menyatakan mendukung Kemerdekan Papua. Selama
ini mahasiswa Yahukimo diam, ini saatnya mahasiswa bicara. Jelas salah
seorang mahasiswa di depan massa.
5000 masa yang malakukan protes atas
kekejaman biadap militer NKRI di atas tanah Papua memadati Lapangan.
Mereka membawa sejumlah pamplet yang bertulisan Mr. Benny Wenda Pemimpin
Bangsa Papua Barat, INRI is Ilegal in West Papua, West Papua Emergency
dan juga membawa sebuah spanduk yang bertulisan Papua Zona Darurat
Militer Segera Intervensi Internasional.
Masa aksi Demo damai yang di mediasi
KNPB wilayah yahukimo datang memadati lapangan tersebut dengan yel-yel
Papua Merdeka, Referendum dan Penentuan nasib sendiri.
Pada pukul 11.00 melakukan orasi-orasi
politik terbuka di lapangan tersebut, sejumlah orator melakukan orasi
sili bergantian baik dari perwakilan pemuda, Mahasiswa, tokoh gereja,
aktivist HAM independen, dan tokoh adat, KNPB, TPNPB, OPM dan Parlemen.
Akhri dari demonstrasi ini sejumlah anak
– anak generasi penerus bangsa ini di doakan oleh Pimpinan 7 denominasi
Gereja di Yahukimo. Anak – anak usia di bawa 12 tahun ini masing –
masing dari 7 suku besar di yahukimo. Suku Yally 5 orang anak, suku
hubla 5 suku Kimyal 5 dan di ikuti suku yang lain.
Ketua KNPB wilayah Yahukimo Erius Suhun
usai kegiatan mengatakan dirinya mengundang 5 orang anak dari 7 suku
untuk di doakan oleh para hamba Tuhan dari 7 denominasi gereja di
Yahukimo. Mereka di doakan oleh hamba Tuhan. Ya, mereka di doakan karena
nanti kita generasi sekarang ini lewat mereka ini yang akan mewarisi 7
suku besar Yahukimo.
Selain itu di depan Panggung terlihat
sebuah Pamplet yang bertulisan Mr. Benny Wenda Pemimpin Bangsa Papua.
Ketika di tanya soal pamplet tersebut salah seorang yang namanya tidak
mau di mediakan, ia mengatakan “ ini baru awal kami buat, memang Benny
Wenda itu pemimpin kami, jadi saatnya kita mengangkat nama dia (Mr.
Benny Wenda,red) jelasnya.
Berikut adalah pernyataan Sikap Politik :
Sejak 1960 pendudukan militer
organik dan non-organik indonesia di bagian Barat Palau Papua secara
ILEGAL data fakta menunjukkan bahwa Lebih dari 500.000 orang tidak
bersalah telah dibunuh oleh militer Indonesia di Papua Barat. Militer
NKRI atas nama keamanan negera mereka membunuh Umat Tuhan yang tak
berdosa.
”Sejak saat itu, polisi dan militer
Indonesia terus melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang mengerikan
dan pembunuhan untuk mengamankan kekuasaan mereka. Diperkirakan bahwa
lebih dari setengah juta etnis Papua telah dibunuh oleh pasukan
Indonesia sejak awal pendudukan.
Para aktivist Papua Merdeka, TPNPB-OPM
dan rakyat sipil West Papua mendapat perlakuan buruk yang tidak
manusiawi oleh militer indonesia. Pembunuhan terus berlanjut hingga
sekarang, pada 30 April 2013 di Sorong TNI-Polri telah menembak mati
Apner Malagawak (22), Tomas Blesia (28), Salomia Klaibin (37) sedangkan
Herman Lokden (18) dan Andreas Sepisa (32) masih di rawat di rumah
sakit.
Di Timika 1 Mei 2013 sebanyak 16
Rakyat Sipil di tangkap dan di siksa dalam penjara. Di Biak, 5 warga
sipil di tangkap dan di Serui 1 Warga di tangkap. Pembunuhan,
penangkapan, penyiksaan dan pemerkosaan terhadap Manusia Bangsa Papua
Barat serta pengekploitasi kekayaan alam Papua merupan konspirasi negera
yang berkelanjutan untuk membumi hanguskan Papua Barat, hingga saat
ini. Untuk itu kami rakyat Bangsa Papua Barat di Yahukimo, menuntut :
- Gubernur, Pangdam dan Kapolda bertanggung jawab atas insiden Aimas, Sorong, dan segera bebaskan Tahanan Politik di Timika, Sorong, Biak dan Serui.
- Mendesak Jakarta agar membuka akses Jurnalis Internasional dan Pelapor Khusus Dewan HAM PBB ke Papua.
- Pemerintah NKRI segera tarik pasukan militer organsik dan non-organik dari tanah Papua
- Rakyat Bangsa Papua Barat, di YAHUKIMO berterima kasih kepada dan menyambut positif niat baik :
1) Pemerintah walikota Inggris
Mohammed Abbasi yang telah mengijinkan untuk meluncurkan Kantor
Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Oxford, Inggris.
2) Pemerintah Moana Carcasses
perdana mentri Vanuatu, Menteri Fiji dan Ketua Melanesian Spearhead
Groups (MSG) Frank Bainimarama bermaksud agar West Papua didaftarkan
menjadi anggota penuh dalam MSG pada bulan Juni mendatang.
Demikian peryataan kami.
Somahi, 13 Mei 2013
“Salam Revolusi Kita Harus Mengakhiri”
Ketua Parlement Rakyat Daerah (PRD)
Yahukimo
Ttd.
Aminus Balingga
Berikut photo-photonya :
salam merdeka...thanks for aktivis KNPB wilayah yahukimo...