Teminal dan Pasar Kota Nabire terlihat Penuh dengan Sampah (foto: Peu mabi Y/Fb) |
By. Andy Ogobay
Sejak awal, pertama-tama kota Nabire, keindahan kota sangat
cantik Identik dengan kota Singkong atau kota Emas, tetapi berubah wujub
menjadi kota mati, awal terpilih Bupati Pasangan Isayas Douw
dan Mesak Magai hingga saat ini, terlihat masyarakat ibaratkan “Anak Ayam
Kehilangan Induknya”. Proses Pilkada Calon Bupati dan Wakil Bupati Pada Tahun
2008 lalu Gagal di laksanakan. Sehingga Pilkada Tersebut tunda pada Tahun 2009.
kemudian, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Nabire sebagai peyelenggara
Pilkada sedang melakukan Tahapan-Tahan Pilkada seperti : memasang baliho Dan
tahapan pilkada tersebut.
Pemilihan Pilkada kabupaten Nabire tahun 2009, waktu itu 10 Pasangan Calon
Bupati dan Wakil Bupati, tetapi Pasangan no urut 6 gugur. Sehingga sisa 9
pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Periode 2009 – 2014. Yaitu: 1. Pasangan
Isayas Douw dan Mesak Magai, 2. Pasangan Nelles Yawan dan Leonard Banggo,
3. Pasangan ML.Rumadas dan Hj.Umar. Mumuan, 4. Pasangan FX.Mote dan
Constantina Wanaha, 6. Pasangan no urut ini telah Gugur, 7.
Pasangan Timotius Murib dan Hj.Dhalawi.Lubis 8. Pasangan Ayub Kayame dan
Yosina Manuaron 9. Pasangan Helly Werror dan Otniel Aronggear 10. Pasangan
Daniel Butu dan A.R.F. Maftukhin
Di harapkan 9 Pasangan Calob Bupati dan Wakil Bupati menerima kekalahan dengan lapang dada Apabila tidak terpilih sebagai bupati dan wakil bupati, Masyarakat Mengharapkan Bupati terpilih nanti mampu membangun Nabire seperti Bupati Drs. AP YOUW Sebagai Bapak Pembanggunan Gerbang Nun Biru.
Di harapkan 9 Pasangan Calob Bupati dan Wakil Bupati menerima kekalahan dengan lapang dada Apabila tidak terpilih sebagai bupati dan wakil bupati, Masyarakat Mengharapkan Bupati terpilih nanti mampu membangun Nabire seperti Bupati Drs. AP YOUW Sebagai Bapak Pembanggunan Gerbang Nun Biru.
Dari kutipan pernyataan diatas, saya melihat paling tidak bupati ingin
menyampaikan beberapa hal, pertama; saya (Isaias) menjadi bupati Nabire bukan
untuk mencari harta kekayaan (secara tidak langsung berikan pernyataan tegas
bahwa tidak akan melakukan tindakan korupsi), kedua; Papua, secara khusus
Nabire dapat dibangun oleh orang-orang muda (baca: pemuda dan mahasiswa) yang
memiliki SDM yang handal, ketiga; pemuda dan mahasiswa dimanapun berada harus
belajar dengan sungguh-sungguh, agar kedepannya dapat berpartisipasi dalam
membangun Nabire, keempat; dengan belajar sungguh-sungguh, pemuda dan mahasiswa
tentu mampu menjawab tantangan untuk Papua, dan Nabire secara khusus dikemudian
harinya.
Saya kira sebuah pernyataan yang sangat baik,
dan patut diacungkan jempol. Paling tidak bupati Nabire sudah menunjukan
kemauan besar –komitmen, tekad, serta kesungguhan– dalam membangun kota Nabire,
khususnya meningkatkan kecerdasan atau memajukan kualitas SDM masyarakat kota
Nabire, khususnya lagi bagi pemuda dan mahasiswa.
Dalam program pembangunan lima tahun ke depan
Kabupaten Nabire, sektor pendidikan mendapat perhatian yang cukup. Pada
berbagai media massa bupati Nabire menyatakan hal itu. Juga komitmen dirinya
dalam peningkatan SDM masyarakat Nabire. Memang harus demikian, bahwa
pendidikan perlu mendapat perhatian yang ekstra serius, karena ia tentu akan
ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, juga masyarakat kota Nabire.
Tapi, bagaimana jika pernyataan bupati Douw
di media, juga dalam berbagai pertemuan kontras dengan realitas di lapangan.
Apakah seorang bupati telah berbohong? Humbar janji? Atau justru membangun
opini publik agar ia dianggap peduli, dan juga memperhatikan sektor pendidikan?
Kita akan lihat sama-sama apa yang kontras, dan sudah harus menjadi perhatian
bupati secepat mungkin.
Saya akan menunjukan beberapa fakta yang tentu dapat mengantarkan kita untuk pertanyakan komitmen dan tekad bupati Nabire. khususnya dalam sector pendidikan, dan komitmen memajuka SDM masyarakat kota Nabire, khususnya lagi perhatian bupati untuk pemuda dan mahasiswa asal Nabire di berbagai kota studi.
Saya akan menunjukan beberapa fakta yang tentu dapat mengantarkan kita untuk pertanyakan komitmen dan tekad bupati Nabire. khususnya dalam sector pendidikan, dan komitmen memajuka SDM masyarakat kota Nabire, khususnya lagi perhatian bupati untuk pemuda dan mahasiswa asal Nabire di berbagai kota studi.
Hampir semua bupati –baik definitiv maupun karateker– di wilayah Papua Tengah
–Paniai, Dogiya, Deiya, dan Intan Jaya– telah menunjukan tekad dan komitmen
mereka dalam meningkat kualitas SDM. Mereka juga secara serius memperhatikan,
dan juga memenuhi kebutuhan mahasiswa-mahasiswi mereka diberbagai kota studi
–termasuk di kota Jawa dan Bali. Kebijakan setiap kepala daerah tersebut
benar-benar menjawab kebutuhan pendidikan untuk daerah, juga untuk pemuda dan
mahasiswa mereka.
Seharusnya Bupati memperhatikan Roda Pemerintahan dan membangun sumber daya
Manusia (SDM) Kabupaten Nabire. Kenyataannya NOl. Kerja dia hanya
Pendukung Program Pusat Jakarta, Seperti di lansir www.cerminpapua.com Jhon Pakage Pimpinan Redaksi, juga
pernah menyatakan, Bertempat di ruang sidang kantor Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nabire Selasa 25 September 2012 lalu, Pemerintah
daerah dan pihak DPRD membahas Rencana persiapan Pemekaran Papua Tengah.
Dalam pertemuan yang menurut agenda membahas anggaran perubahan tahun
2012 tersebut terjadi perdebatan yang serius tentang rencana pemekaran Propinsi
Papua Tengah.
Bupati Nabire Isaias Douw
mendukung adanya Pemekaran Propinsi namun tak setujuh jika Ketua Tim
Pemekarannya dipimpin Mantan Bupati Nabire A.P Youw. Pendapat Bupati
Nabire tersebut didukung oleh wakil Ketua 1 DPRD Yehuda Gobay. Sementara
anggota DPRD lainnya mendukung AP Youw tetap menjadi ketua Tim Pemekaran
Propinsi.
Semua Tawaran Pusat Masyarakat banyak
yang tolak tetapi dengan kepantingan terselubung Bupati Nabire berani
menerima banyak tawaran Jakarta yakni , Pemekaran Propinsi,Up4b, EKTP, walaupun
Rakyat Pribumi asal Nabire Tolak dengan 100%. Menolak semua itu, mereka menilai
bahwa itu semua adalah Pemusnaan Ras Melanesia khususnya masyarakat Nabire dan
Papua Umumnya.
Kemanakan tanggung jawab pemerintah Nabire..?
Bapak Isayas Dou .S.Sos sebagai kepala daerah seharusnya melihat dan fungsikan
pengontrolannya, jangan hanya duduk manis dan tidur. tapi tunjukan sebagai
seorang bupati Selama tiga tahun berjalan kota Nabire tidak ada pembangunan
sama sekali, kantor-kantor pun tidak maksimal semua pegawai kantor sibuk main
togel di ikuti dengan elemen-elemen yang berdiam di Nabire, mau di bawah kemana
generasi penerus nabire pada khususnya dan Papua pada umumnya, kalau
terus-menerus begini. Pembangunan tidak terealisasi dengan baik kemanakah
Sumber Dana dari 1. Dana Royalti PTFI, 2. Dana APBD, 3. Dana Otsus, 4. Dana.
proyek APBN seperti Dana Bos dan Respek dan lain-lain.
Dikemanakakan dana tersebut ?.
Lamanya masa tiga tahun dana yang menjadi
milik masyarakat dan pembangunan kota Nabire ini tidak keliahatan di
tengah-tegah masyarakat entah kemana perginya..? Salah satu jawaban dari
pertanyaan di atas adalah lihat gambar foto terlampir, sumber Peu Mabi Yeimo
melalui Facebook.com.
Penulis: Alumi Sekolah Dasar (SD) Impres
Kaliharapan Tahun 1995-1999
0 komentar for "Nabire: Kota Mati, Bupati Tidur?"