Dalam sejarah pergerakan mahasiswa Papua, dimulai di Biak sekitar tahun 1934. Beberapa Mahasiswa Papua yang didik oleh Van Baal diantaranya N. Jouwe, M.W. Kaiseppo, P. Torei, M.B. Ramendey, A.S. Onim, N. Tanggakma, F. Poana dan Andullah Arfan. Mereka dikatakan orang terdidik pertama di Papua yang melakukan perlawanan secara intelektual. Tahun 1969. Mahasiswa Papua mengonsolidasikan diri dan turun ke jalan untuk melakukan protes atas hasil Pelaksanaan Pepera 1969.
Pada tahun 1972 melalu gerakan mahasiswa Papua
melalui Seni dan Budaya Papua yang dipelopori oleh Arnol Ap, Sam Kapisa
dan kawan-kawan (Group Mambesak). Tahun 1996, di Jayapura - Abepura
mahasiswa Uncen dibawah pimpinan Benny Wenda melakukan protes atas
kematian Al. Dr Thomas Wanggai yang tidak wajar.
Gerakan mahasiswa berikutnya muncul pada tahun 1997. Mahasiswa Papua memprotes pembantaian TNI di Mapenduma, Jila, Bela, dan Alama. Gerakan tahun 1997 ini kemudian melahirkan organ politik mahasiswa Papua terbesar yang kemudian dikenal dengan nama Alinsi Mahasiswa Papua (AMP).
Aliansi Mahasiswa Papua didirikan pada tanggal 30 Mei 1998 di Jalan Guntur Kawi, Manggarai, Jakarta Selatan. Organisasi ini lahir di tengah situasi peristiwa Biak Berdarah. Di tengah situasi politik Indonesia yang mulai goyah akibat tekanan-tekanan politik dari gerakan prodemokrasi Indonesia terhadap regime Soeharto dan mulai menguatnya tuntutan Reformasi Politik bagi sebuah perubahan yang berkeadilan serta terbukanya ruang demokrasi. Seiring dengan berjalannya waktu, AMP telah menata sejumlah mekanisme baru yang lebih efektif dalam menggerakan organisasi ini sebagai organisasi dengan kader-kader yang terdidik, terpimpin, revolusioner, progresif, militan dan terorganisir rapi ditiap basis perjuangan mahasiswa Papua, baik di Papua, Indonesia maupun Internasional.
Dan Menyambut ulang tahun AMP (Aliansi Mahasiswa Papua) yang ke-14, Komite Pusat AMP besama komite Kota AMP Jogja akan menyelenggarakan seminar pada hari Rabu, 30 Mei 2012, di Asrama Mahasiswa Papua, Jogjakarta. Seminar ini mengusung tema “Bersama Kebenaran Sejarah, Kita Melangkah Menuju Kemerdekaan”. Kegiatan ini akan menghadirkan Tokoh Masyarakat Papua, Pdt. Socratez Sofyan Yoman yang secara khusus akan mereview “Sejarah Perlawanan Bangsa Papua untuk Memperjuangkan Hak Menentukan Nasib Sendiri” dan juga salah satu tokoh cendikiawan Indonesia, Dr. George Junus Aditjondro yang juga akan membahasa materi tentang “Otonomi, Federasi, atau Merdeka?”. Dan juga tak lupa ketua Umum AMP, Rinto Kogoya akan memaparkan terkait “Peran Sejarah Mahasiswa Papua dalam Perjuangan Hak Menentukan Nasib Sendiri”.
Gerakan mahasiswa Papua kini mulai bangkit, maka diharapkan menjadi agen “Progresif - Militan – Patriotik” yang membawa perubahan positif untuk RAKYAT PAPUA. .
Gerakan mahasiswa berikutnya muncul pada tahun 1997. Mahasiswa Papua memprotes pembantaian TNI di Mapenduma, Jila, Bela, dan Alama. Gerakan tahun 1997 ini kemudian melahirkan organ politik mahasiswa Papua terbesar yang kemudian dikenal dengan nama Alinsi Mahasiswa Papua (AMP).
Aliansi Mahasiswa Papua didirikan pada tanggal 30 Mei 1998 di Jalan Guntur Kawi, Manggarai, Jakarta Selatan. Organisasi ini lahir di tengah situasi peristiwa Biak Berdarah. Di tengah situasi politik Indonesia yang mulai goyah akibat tekanan-tekanan politik dari gerakan prodemokrasi Indonesia terhadap regime Soeharto dan mulai menguatnya tuntutan Reformasi Politik bagi sebuah perubahan yang berkeadilan serta terbukanya ruang demokrasi. Seiring dengan berjalannya waktu, AMP telah menata sejumlah mekanisme baru yang lebih efektif dalam menggerakan organisasi ini sebagai organisasi dengan kader-kader yang terdidik, terpimpin, revolusioner, progresif, militan dan terorganisir rapi ditiap basis perjuangan mahasiswa Papua, baik di Papua, Indonesia maupun Internasional.
Dan Menyambut ulang tahun AMP (Aliansi Mahasiswa Papua) yang ke-14, Komite Pusat AMP besama komite Kota AMP Jogja akan menyelenggarakan seminar pada hari Rabu, 30 Mei 2012, di Asrama Mahasiswa Papua, Jogjakarta. Seminar ini mengusung tema “Bersama Kebenaran Sejarah, Kita Melangkah Menuju Kemerdekaan”. Kegiatan ini akan menghadirkan Tokoh Masyarakat Papua, Pdt. Socratez Sofyan Yoman yang secara khusus akan mereview “Sejarah Perlawanan Bangsa Papua untuk Memperjuangkan Hak Menentukan Nasib Sendiri” dan juga salah satu tokoh cendikiawan Indonesia, Dr. George Junus Aditjondro yang juga akan membahasa materi tentang “Otonomi, Federasi, atau Merdeka?”. Dan juga tak lupa ketua Umum AMP, Rinto Kogoya akan memaparkan terkait “Peran Sejarah Mahasiswa Papua dalam Perjuangan Hak Menentukan Nasib Sendiri”.
Gerakan mahasiswa Papua kini mulai bangkit, maka diharapkan menjadi agen “Progresif - Militan – Patriotik” yang membawa perubahan positif untuk RAKYAT PAPUA. .
“Bersama Keberanaran Sejarah, Sang Bintang Kejora”
Mahasiswa merupakan tulang-punggung perubahan dengan
mengembang misi sebagai Agent of Change. Begitu pula dengan mahasiswa
Papua, diharuskan karena dihadapkan dengan berbagai problem, mahasiswa
sebagai agen perubahan dan motor penggerak rakyat untuk melakukan
perubahan yang lebih baik untuk rakyat.
Sumber : amp.blogpost.com
0 komentar for "Bersama Kebenaran Sejarah, Melangkah Menuju Kemerdekaan"