Poster Pelanggaran Ham Papua |
Oleh: Putri Dewi
Kita sebagai manusia yang diciptakan TUHAN yang serupa
dengan Allah/Aullah SWT kita patut
mengucap syukur atas semua ridoh dan perlindungannya. Begitu pun pada PBB /
(Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang didalamnya terdapat Negara-negara bagian/(MUKADIMAH
INTERNASIONAL), yang anaknya adalah ICC
yang didirikan dibawah dari STATUTA ROMA sebagai pelengkap dari Yuridiksi yang
diatur dari KLAUSA Mahkamah Pidana
Internasional pada Bagian II Pasal 5,6,7,8 yang kemudian harus diadopsi oleh
dua pertiga dari Anggota Dewan Negara-Negara peserta STATUTA ROMA.
Semua masyarakat yang ada di Bumi Nusantara INDONESIA baik
(dari sabang sampai merauke) ini merupakan korban TNI/POLRI yang diutus oleh
Penguasa Negri Indonesia, yang didalamnya terdapat berbagai korban baik korban
dari : (tempat tinggal/huni yang layak, kesehatan, politik, pendidikan, budaya
yang hampir punah, pembunuhan/genocite, pemerkosaan, penculikan, intimidasi
pada masyarakat, dan berbagai tindak pidana lainnya yang bahkan melanggar
ketentuan TINDAK PIDANA INTERNASIONAL dan HUKUM TUHAN//RASULLAH atau
ALLAH/AULLAH). Sedangkan hampir ketentuan undang-undang NKRI yang digunakan
berpatokan pada UUD 1945. Pasal 34 ayat 1 & 2 UUD menjelaskan fakir miskin
dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara dan Negara mengembangkan sistem
jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah
diseluruh Indonesia, tapi apa buktinya …?, yang ada hanyalah korban dan korban yang
terjadi di semua kota serta pelosok tanah air INDONESIA dan apa gunanya UUD
1945, KUHP, KHPdt, KEPRES, PEPRES, TAP MPR-RI, UURI No 39 Tahun 1999 & PPRI
Tahun 2010 Tentang HAM, UURI No 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM, serta
pasal 5,6,7,8,9,10,119,121,123 STATUTA ROMA yang mengatakan tidak ada
pembatasan atau pengurangan ketidakadilan dengan cara apapun atas ketentuan
penetapan STATUTA ROMA.
Bagaimana PAPUA itu bisa ada dan menyatakan bahwa PAPUA
bukan dari NKRI, karena WEST PAPUA/ RAS MELANESIA/ PAPUA adalah suatu bangsa
yang sejak tanggal 1 Desember 1960 sudah berdiri sendiri dan menyatakan dirinya
adalah suatu bangsa dengan mengibarkan
bendera BINTANG GEJORA dan menyayikan lagu kebangsaan HAI TANAHKU PAPUA
diseluruh Tanah Air Papua mulai (dari pesisir pantai papua sampai gunung papua/
yang sekarang dikenal dengan Bumi cendrawasih). Tahun 1949 Indonesia membentuk RIS
(Indonesia Merdeka) yang TANPA PAPUA/ PAPUA TIDAK TERMASUK dalam INDONESIA melalui
(KONVERENSI MEJA BUNDAR) di JENEWA ,dan WEST PAPUA MERDEKA pada tanggal 1
Desember 1960 ,sehingga Indonesia yang dipimpin oleh masa suekarno Hatta pada
19 Desember 1960 dikenal dengan TRIKORA/ (memobilisasi masa untuk membubarkan)
dan pada oktober 1961 lahir MANIVESTO GENETIK yang kemudian pada tanggal 5
agustus 1962 INDONESIA dan BELANDA
membicarakan untuk merebut WEST PAPUA/ RAS MELANESIA/ PAPUA agar WEST PAPUA/
RAS MELANESIA/ PAPUA bubar. INDONESIA atas pemerintahan Soekarno Hatta
menamakan WEST PAPUA/ RAS MELANESIA/ PAPUA sebagai NEGARA BONEKA, yang didirikan
oleh BELANDA dan bergerombol/ bersekokongkol bersama AMERIKA ,sehingga beranjak
Pada bulan mei 1963 PBB yang didalamnya Indonesia mengadakan (Untea) yang
kemudian dibentuk REVERENDUM oleh
Indonesia untuk (PAPUA masuk ke Indonesia).
Jadi secara fakta dan logika sangat tidak masuk akal kalau WEST PAPUA/
RAS MELANESIA/ PAPUA masuk ke pangkuan INDONESIA apalagi dengan berbagai macam
kasus yang terjadi di PAPUA yaitu GENOCITE ditambah dengan kecurangan dalam
KONVERENSI MEJA BUNDAR di JENEWA yakni
PAPUA TIDAK TERMASUK KE INDONESIA... ? mengapa BELANDA, PNG, AUSTRALIA, dan
NEGARA yang lainnya mengakui bahwa PAPUA adalah suatu Negara... !. Sedangkan
Indonesia tidak mengakuinya..., bisa dikatakan saja penghasilan Terbesar
Dunia tambang emas ditimika ( FREEPORT) PAPUA yang sampai saat ini tidak
mengenah pada semua masyarakat PAPUA, lahan papua yang sangat luas untuk
didatangkan transmigrasi... dengan menghabiskan bangsa papua dengan pembunuhan
secara perlahan (pembunuhan massal) melalui makanan, minuman, penyakit HIV/AIDS
(dengan mendatangkan wanita tuna susila/WTS di semua kabupaten/kota yang ada di
PAPUA serta dengan jarum suntik yang bergantian di RSUD/POLIKLINIK), dan
pembunuhan secara langsung dengan menembak mati warga papua (warga sipil papua)
tanpa sebab dan akibat. Lama kelamaan dengan tindakan TNI/POLRI atas intruksi
PRESIDEN akan menambah semangat BANGSA PAPUA untuk menyatakan dirinya, dan
sampai kapanpun WEST PAPUA/ RAS MELANESIA/ PAPUA akan menyatakan dirinya
berbeda dengan BANGSA LAIN... bersama SEJARAH PAPUA yang tak akan berakhir
sampai titik mati.
Saya percaya bukan kasus di PAPUA saja, karena ada banyak
kasus seperti GAM (ACEH), RMS (AMBON), dan pasti saja didaerah lain seperti
disulawesi, Kalimantan, kupang, jawa timur, jawa tengah (keratin) jogja, dan
jawa barat banyak kasus-kasus ketidakadilan yang dilakukan oleh (TNI/POLRI
bersama penguasa dan perusahaan yang ingin menanamkan modal di daerah yang
dihuni oleh masyarakat). Baik itu kasus sengketa pertanahan, kasus pendidikan,
kasus perekonomian, Kasus HAM, Kasus PHK (hilangnya lapangan pekerjaan), kasus
Lumpur lapindo berantas Sidoarjo yang mengakibatkan (banyak pengangguran
dimana-mana, hilangnya rumah warga, dan lahan pertanian yang tak bisa dipakai
lagi), ketidak adilan dalam putusan pengadilan yang tidak memihak pada orang
yang benar/ pada rakyat golongan lemah, dan masih banyak lagi yang saya tidak
bisa sebutkan satu persatu..., kita semua adalah korban yang diperalat oleh
Penguasa yang memimpin kita beberapa akhir periode hingga sekarang ini...,
bahkan POLISI dan TNI/POLRI pun merupakan korban dari penguasa negri ini yang diperalat
untuk bekerja sama dengan penguasa untuk memenangkan penguasa tersebut.
Saya rasa PAPUA kalau minta diakui yah akui saja jangan di
bolak balik kata dengan ketidakadilan yang mengorbankan Rakyat sipil yang tak
berdosa. Itu Hak mereka Bangsa Papua. Untuk atur negaranya sendiri, Malaysia
saja bisa mengimbangi perekonomian mereka, saya percaya PAPUA juga pasti bisa
mengatur perekonomian mereka dengan hasil SDA (Sumber Daya Alam) yang
ada/mereka punya.
Sumber:facebook.com
0 komentar for "Tragedi berdarah Terus Berlanjut Papua"