AMP Mnggelar Diskusi dan nonton bersama sikapi Hari Ham sedunia (Foto: Dok/Amp/Umagi) |
JOGYA-- Sebelumnya sudah sampaikan melaui selebaran Undangan, oleh Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Yogyakarta bahwa, Hari Ham Internasional tahun 2012. Amp akan melakukan dengan kagiatan Diskusi dan Nonton Bareng, terkait Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Papua.
Hari ini, juga Orang asli Papua (AOP) di belahan dunia memperingati terkait persoalan pelanggaran Ham Papua, bentuk-bentuk kegiatan, seminar, diskusi Noton bareng, Aksi damai Ibadah, seperti Jayapura, Wamena, Menado, Jakarta, Yogyakarta dan berbagai daerah lainnya.
Dalam kegiatan memperingati Hak Asasi Manusia (Ham) Internasional Senin (10/12/2012), di aula asrama Mahasiswa Papua Jogya. AMP melakukan Nonton bareng tentang Video perjuangan Papua mereka, di seluruh Papua dan Luar Papua, dan video tentang Pelanggaran Ham, dilakukan oleh okmum aparat Militer Indonesia di Papua. Kemudian Diskusi tentang tiga Musuh utama Rakyat Papua yakni; Militerisme, Imprealisme, dan Militerisme.
Ketua Umum Komite Pusat Aliansi Mahasiswa Papua, Rinto Kogoya juga, menyampaikan materi tentang "Probem utama rakyat Papua" yakni Kolonialisme Indonesia, Imprealisme, Militerisme" ketiga hal ini, yang membuat Rakyat Papua mengalami pelanggaran Ham berat, awal masuk di Papua akhirnya Lahir pelanggaran Ham di Papua, begitu disampaikan dalam materinya.
Kolonialisme, "Kebijakan dan peraktek kekuatan dalam memperluas kontrol atas masyarakat lemah atau daerah, tujuan utama kolonialsime adalah menguras sumber Kekayaan alam (SDM). koloniaslime Indonesia di Papua dimulai menjajah orang Papua adanya Infasi militer ke Papua sejak Trikora 1961, dengan membentuk Komando Mandala untuk memperluas wilayah kekuasan negara Indonesia. Peraktek kolonialisme Papua seperti Birokrasi Pemerintahan, Pemekaran, Otsus, UP4B. itu merupakan Bentuk-bentuk Kolonialisme (Penjajahan) Papua.
Imprealisme, "Tahapan tertinggi dari Kapitalisme hanya untuk Monopoli pemilik modal untuk untuk meraih keuntungan seperti Investor Perusahan Asing PT. Freeport Indonesia, Mifee, dan MNC dan lain-lain yang ada Papua. Keberadaan Perusahan-perusahan ini tidak dapat mensejatrakan seluruh rakyat Papua yang jumlahnya kurang dari Tiga juta jiwa. mereka Hanya menguras dan merampas kekayaan alam Papua, tidak peduli dengan Manusia Papua. keberadaan manusia Papua saat ini Miskin di negerinya sendiri".
Militerisme, " Suatu Pemerintahan yang didasarkan pada jaminan keamanannya terletak pada militernya. jadi Tugas utama Militer indonesia di Papua mereka Menjaga Pemerintahan dan Pemodal asing dan elit-elit Politik tidak dengan Rakyat Papua. keberadaan dan kehadiran militer di Papua 19 desember 1961, disitulah lahirnya Malapetaka yakni Pelnggaran Ham Papua". begitu Kutipan dari Materi diskusi.
Ketua AMP Komite kota Yogya Roy Karoba menyatakan "Sejak dilakukannya peralihan kekuasaan oleh Pemerintahan sementara PBB (United Nations Executive Autority) di Papua kepada Indonesia pada 1 Mei 1963, maka sejak saat itulah militer Indonesia melakukan berbagai operasi militer terhadap rakyat Papua yang menolak untuk bergabung dengan Indonesia", ungkapnya.
Roy juga menyatakan Berbagai tindakan represif dilakukan oleh militer Indonesia untuk membungkam perlawanan rakyat Papua, hingga mengakibatkan ribuan nyawa rakyat Papua melayang. "Tindakan represif militer Indonesia masih terus dilakukan hingga saat ini, dengan alasan menjaga keutuhan Negara", pungkasnya
Sisela-sela kegiatan, 13 Mahasiswa Universitas Gaja Madah Yogyakarta (UGM) Jurusan PISIPOL, Eko Prasetio dan dan kawan-kawan, mendatangi tempat kegiatan, mereka minta waktu 10 menit untuk Audiensi dengan mereka terkait kondisi dan situasi Papua sebenarnya.
Pernyataan mereka seperti ini: "Bagaimana dengan Otsus gagal? bagaimana dengan kebijakan Tumpan tindi yang diberikan dari jakarta? bagainama dengan sejarah Papua merdeka? bagaimana dengan orang Papua jumlah sedikit?," tuturnya.
Jawaban kami Amp, bahwa semua Kebijakan-kebijakan, baik itu Pemekaran, otsus, up4b dan pelanggaran Ham, itu semua karena Akar permasalahan yakni "SEJARAH". Kami orang Papua mintah Merdeka, "seperti sejarah mencatat bahwa 1 desember 1961 sudah merdeka Nama negara West Papua, Bendera Bintang Kejorah, Lambang Negara burung Mambruk, mata uang Golden, jadi Indonesia dan PBB serta Amerika Segera Mengakuinya," Unkapnya
Sambil makan kacang, jagung dan minum kopi, teh, dalam kegiatan nonton bareng dan diskusi hari Ham Internasional 2012 kali ini, yang ikut sebanyak puluhan mahasiswa Papua Yogyakarta sekitar 50-an lebih. kemudian diakhiri dengan Doa penutup. (M/Ag)
Sumber: amp.blog,com, Materi diskusi. www.umaginews.com
0 komentar for "Hari Ham Internasional AMP Gelar Diskusi & Nonton Bareng, Sikapi Ham Papua"