TAHANAN POLITIK FREE WEST PAPUA (FOTO: ILST/MALANESIA) |
Oleh: Alexander Gobai
Dari hari ke hari, dari bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun selalu terjadi dan terdengar penumpahan darah dimana-mana. Kekerasan dan konflik pun terjadi dimana-mana. Akibat dari itu, orang papua semakin hari merasa tertindas dan merasa ada penjajahan dari bawahan NKRI. Melihat situasi seperti itu, orang papua merasa tidak lagi beta tinggal ditanahnya sendiri. Keadaan yang dirasakan oleh orang papua semakin tidak ada naungan yang jelas dari pihak yang berwenang. Malah pihak-pihak yang berwenang tersebut, yang selalu melakukan kegiatan yang tidak bermoral. Melakukan aksi-aksi yang tidak jelas, dan tujuan mereka membuat aksi tersebut, supaya orang papua dengan orang papua baku bunuh akhirnya berita yang keluar dimedia pun juga tidak jelas padahal ulah pertama dari TNI/ Porli dll. Yang melakuan konflik antara orang papua dengan orang papua
Tanah papua telah menjadi tanah konflik, tanah kekekarasan, tanah penumpahan darah, tanah kekejaman dan tanah pemerkosaan oleh NKRI. Melihat situasi ini, sangat tidak bermoral bagi bangsa papua (orang papua). Orang papua tidak pernah merasakan kenyamanan di papua, tidak pernah merasakan aman dan damai ditanah papua. Namun, orang papua selalu dihadapkan dengan kekarasan, konflik dll. Oleh karena itu, tanah papua diidentikan dengan tanah konflik alias kekerasan
Kekasaran dan konflik dll, bukan budayanya orang papua. Yang melakukan hal tersebut sampai mereka mengatakan bahwa tanah papua telah menjadi tanah konflik ialah dari bangsa indonesia. Mereka yang melakukan hal ini, sampai kekerasan dll, menjadi Budaya orang papua. Dan malah orang luar yang datang, menginap ditanah papua untuk mencari nafka pun di papua, contohya seperti TNI/Porli dll, yang selalu melakukan evakuasi kekerasan yang tidak jelas di tanah papua, karena itu hal-hal seperti itu, mereka menaggap bahwa papua budaya kekerasan. Oleh karena itu, tanah papua tidak seperti itu. Mereka salah mengertikan kalimat itu.
Melihat hal itu juga, pembesar-pembesar papua serta pejuang-pejuang papua selalu melakukan perjuangan untuk kemerdekan bangsa papua. Mereka rela berkorban untuk bangsa papua. Dan bahkan mereka berani menyerahkan nyawa mereka kepada NKRI demi kemerdekan bangsa papua dan demi orang papua. Namun, karena pentaruan nyawa orang papua kepada NKRI kemudian karena mendengar orasi yang menyingung bangsa indoneisa. TNI/Porli dll bergerak untuk mengamankan orang papua yang sementara menyuarakan kemerdekan papua kepada NKRI. Dan karena hal itu, mereka melakukan pembunuhan secara diam-diam, karena tidak mau mendengarkan bahwa kemerdekan papua harus terlepas dari NKRI. Namun, maunya mereka ialah papua harus di bawah naungan NKRI.
Melihat keadaan seperti itu, orang papua (bangsa papua) harus bergerak dan melawan pejajahan boneka orang indonesia buatan peniruan dari negara-negara lain. Dan saatnya untuk mengakui bahwa bangsa papua ingin berdiri sendiri, kami tidak mau dijajah oleh orang indonesia. Kami bangsa papua (orang papua) ingin keluar dari ancama aparatis yang tidak bermoral. Tidak memanusiakan manusia menjadi manusiayang seutuhnya. Namun, memanusiakan manusia menjadi manusia bodoh.
Pengakuan kami (orang papua), adalah pengakuan yang secara dejure untuk berdiri sendiri ditanah papua. Kami tidak mau ada kekerasan ditanah papua, ada konflik ditanah papua dll. Namun, bangsa indoneisa perluh mengakui bahwa orang papua merupakan orang yang bisa mengatur bangsa papua. Kami tidak mau orang indonesia yang turut mengatur dengan semena-mena di tanah papua. Maka, kami (orang papua) ras melanesia, rambut krting dan kulit hitam menyatakan dengan sejujur-jujurnya bahwa kekerasan, konflik dll. Tidak boleh terjadi ditanah papua. Dan kami ingin kemerdekan papua. Itu harga mati
Mengapa susah sekali NKRI, melepasakan papua mejadi negara. Sebenarya ada apa dibalik tanah papua? Sehingga bangsa indoneia tidak bisa melepasakan bangsa papua berdiri sendiri. Orang papua sangat kecewa sekali dengan bangsa indonesia. Ancaman yang dialakukan oleh bangsa indonesia ialah menderita diatas penderitaan. Bangsa indonesia yang tidak bermoral dan tidak memunyai etika yang jelas, selalu melakukan penumpahan darah ditanah papua. Sangat pahah melihat hal itu.
Kami (orang papua), ingin merdeka, kami sudah melakukan mulai dari yang kekerasan sampai yang pada perdaimana. Namun, sama saja tidak ada respon yang jelas dari bangsa indoneia. Apa sebenarnya yang mereka sembunyikan dari itu semua. Cuma minta kemerdekaan saja terlalu sulit. Oleh karena itu, kemerdekan papua segera harus dilakukan. Kami igin berdiri sendiri tidak mau yang lain. Dan otsus pun juga harus segera dikembalikan, karena adanya otsus ini orang papua menderita diatas penderitaan. Dan karena otsus ini, kekerasan terjadi dimana-mana , karena otsus ini, terjadi konflik dimana-mana dan karena otsus ini terjadi penumpahan darah dimana-mana. Maka dengan demikian, otsus harus dikembalikan kepada pemiliknya, yakni bangsa indonesia. Kami tidak membutuhkan.
Pengakuan orang papua cuma satu yakni kemerdekan papua harga mati. Tidak ada tanggapan-tanggan yang dari luar dimana bahasa-bahasa atau isu-isu yang datang dari luar yang tidak jelas itu akan membawa dampak buruk dalam kesatuan dan persatuan orang papua. Maka kami orang papua (bangsa papua) meminah kepada bangsa indonesia bahwa kemerdekan papua segara dituntaskan. Kemerdekan papua harga mati.
0 komentar for "Saatnya Bebas dari Penjajahan Aparatis NKRI di Tanah Papua"