Korban Perang Suku Timika, 1 Juli 2016 |
"TANGISAN DOA ANAK NEGERI"
Menyikapi Situasi Kota Timika Yang Tidak Aman.
========================== ===========
"Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung. Darimanakah datang pertonganku? Pertolonganku datangnya dari Tuhan
Yang menjadikan langit dan bumi." Mazmur, 121:1.
"Datanglah Kerajaan-Mu. datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Matius 6:10
Ya Tuhan! Kenapa saya di utus di dunia Timika ini, saya tidak mampu menghadapi badai dunia yang mengancam di kota Emas Timika ini, kapankah? tangisan anak-Mu akan berakhir! Kenapa dari tahun 2002 setelah anak-Mu tamat Sekolah Teologi Pertama (STP) Baida Troutman Gakokebo membawa hamba-Mu di Timika, selama 19 tahun hamba ada di Timika hamba sudah melihat dan merasa bagaimana wajah TIMIKA (Tiap Minggu Kacau) MIMIKA (Minggu Minggu Kacau) Tuhan hamba-Mu memohon "YAPE NONOGOUTO KOU GUPIGO WAKOUYAWI YEE! Tuhan hamba-MU menyerahkan semua yang menjadi Konseptor, Kreator, Eksekutor dan Donator peperangan dan permusuhan antara adik dengan kakak, bapa dengan mama, antara satu marga dengan marga lain, antara satu suku dan suku lain yang terjadi sampai saat ini.
Tuhan saya tanya "Apakah Engkau bawa saya di kota ini salah kah? Kenapa Tuhan tidak utus hamba-hamba Tuhan lain. Tuhan hari ini saya sadari bahwa saya berdosa di hadapan-Mu, Tuhan saya sadari saya gagal melayani Engkau di kota ini. Percuma saya ada di kota ini.
Tapi Tuhan saya juga bersyukur kepada-Mu selama ini saya juga lakukan di kota ini dengan beberapa kegiatan yaitu Gerakan Peduli Pelanggaran HAM di kota ini, dan Gerakan Anti Minuman Keras Lintas Bangasa tapi penguasa hanya lipat tangan dan tidak tanggapi serius! Biarlah semua kenyataan ini saya serakan kedalam tangan Tuhan yang berkuasa!
Tuhan selama hamba-Mu ada 19 tahun dikota ini terjadi banyak masalah yaitu:
1. Dalam Sosial kemasyarakatan. Dimana ada oknum-oknum tertentu yang memperkeruh situasi di kota ini, mulai dari penguasa kota, Masyarakat Papua maupun Masyarakat Non Papua.
2. Dalam Kesehatan. Dimana di rumah sakit setiap hari meninggal. Satu hari antara 2 sampai 4 orang. Banyak mama-mama Papua yang di suruh operasi karena menurut para medis sudah lewat bulan sementara hitungan mama-mama belum waktunya untuk bersaling. Dan ada mama-mama Papua yang dioperasi juga dalam jahitan juga tidak dijahit baik, malah kandungan juga di jahit dengan daging tulang rusuk. (Bukti:mama MP. anggota Jemaat)
Kenapa ini semuanya terjadi, Apakah Tuhan mau kejahatan ini terus bertambah! Tuhan mohon ampuni hamba-Mu atas kelalaian atas pelayanan hamba-Mu ini, Hamba-Mu kadang kasih tahu kadang tidak juga kasih tahu kepada anak-anak-Mu.
Tuhan, saya yakin bukan saya itu SEGALAHNYA tapi Tuhan Engkaulah yang SEGALANYA.
Tuhan pulihkanlah negeri ini. Tuhan ubahkanlah TIMIKA (Tiap Minggu Kacau) menjadi TIMIKA (Tiap Minggu Kasih Allah) berlimpah-limpah di tanah ini. MIMIKA (Minggu Minggu Kacau) menjadi MIMIKA (Minggu Minggu Kasih Allah) berlimpah-limpah di negeri ini.
Menyikapi Situasi Kota Timika Yang Tidak Aman.
==========================
"Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung. Darimanakah datang pertonganku? Pertolonganku datangnya dari Tuhan
Yang menjadikan langit dan bumi." Mazmur, 121:1.
"Datanglah Kerajaan-Mu. datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Matius 6:10
Ya Tuhan! Kenapa saya di utus di dunia Timika ini, saya tidak mampu menghadapi badai dunia yang mengancam di kota Emas Timika ini, kapankah? tangisan anak-Mu akan berakhir! Kenapa dari tahun 2002 setelah anak-Mu tamat Sekolah Teologi Pertama (STP) Baida Troutman Gakokebo membawa hamba-Mu di Timika, selama 19 tahun hamba ada di Timika hamba sudah melihat dan merasa bagaimana wajah TIMIKA (Tiap Minggu Kacau) MIMIKA (Minggu Minggu Kacau) Tuhan hamba-Mu memohon "YAPE NONOGOUTO KOU GUPIGO WAKOUYAWI YEE! Tuhan hamba-MU menyerahkan semua yang menjadi Konseptor, Kreator, Eksekutor dan Donator peperangan dan permusuhan antara adik dengan kakak, bapa dengan mama, antara satu marga dengan marga lain, antara satu suku dan suku lain yang terjadi sampai saat ini.
Tuhan saya tanya "Apakah Engkau bawa saya di kota ini salah kah? Kenapa Tuhan tidak utus hamba-hamba Tuhan lain. Tuhan hari ini saya sadari bahwa saya berdosa di hadapan-Mu, Tuhan saya sadari saya gagal melayani Engkau di kota ini. Percuma saya ada di kota ini.
Tapi Tuhan saya juga bersyukur kepada-Mu selama ini saya juga lakukan di kota ini dengan beberapa kegiatan yaitu Gerakan Peduli Pelanggaran HAM di kota ini, dan Gerakan Anti Minuman Keras Lintas Bangasa tapi penguasa hanya lipat tangan dan tidak tanggapi serius! Biarlah semua kenyataan ini saya serakan kedalam tangan Tuhan yang berkuasa!
Tuhan selama hamba-Mu ada 19 tahun dikota ini terjadi banyak masalah yaitu:
1. Dalam Sosial kemasyarakatan. Dimana ada oknum-oknum tertentu yang memperkeruh situasi di kota ini, mulai dari penguasa kota, Masyarakat Papua maupun Masyarakat Non Papua.
2. Dalam Kesehatan. Dimana di rumah sakit setiap hari meninggal. Satu hari antara 2 sampai 4 orang. Banyak mama-mama Papua yang di suruh operasi karena menurut para medis sudah lewat bulan sementara hitungan mama-mama belum waktunya untuk bersaling. Dan ada mama-mama Papua yang dioperasi juga dalam jahitan juga tidak dijahit baik, malah kandungan juga di jahit dengan daging tulang rusuk. (Bukti:mama MP. anggota Jemaat)
Kenapa ini semuanya terjadi, Apakah Tuhan mau kejahatan ini terus bertambah! Tuhan mohon ampuni hamba-Mu atas kelalaian atas pelayanan hamba-Mu ini, Hamba-Mu kadang kasih tahu kadang tidak juga kasih tahu kepada anak-anak-Mu.
Tuhan, saya yakin bukan saya itu SEGALAHNYA tapi Tuhan Engkaulah yang SEGALANYA.
Tuhan pulihkanlah negeri ini. Tuhan ubahkanlah TIMIKA (Tiap Minggu Kacau) menjadi TIMIKA (Tiap Minggu Kasih Allah) berlimpah-limpah di tanah ini. MIMIKA (Minggu Minggu Kacau) menjadi MIMIKA (Minggu Minggu Kasih Allah) berlimpah-limpah di negeri ini.
Penulis : Pendeta Deserius Adii, S.Th/FB
0 komentar for ""TANGISAN DOA ANAK NEGERI""