By Mypapua
Sebenarnya, injil sudah ada sebelum para Misionaris beroperasi di
Wilayah Papua. Mengapa kata demikian, Orang berbicara tentang kasih
Tuhan dalam versi Alkitab, tentu para leluhur juga sudah pernah
diterapkan. Yang menjadi persoalan buat generasi sekarang adalah kita
sering mengabaikan budaya yang benar sesuai konteks versi Alkitab.
Tetapi terkadang membuat kita mengabaikan dan melupakan budaya kita
sendiri, dianggap sesuatu yang primitif. Jika kita hanya berpijak pada
era modern ini, budaya tentu akan menuntut dimanapun kita berada. Bahkan
umur kita juga akan terbatas karena kita hanya hidup dari budaya orang
lain.
Kehidupan generasi akan berdampak dekadensi nilai-nilai kultur yang benar sesuai pola hidup orang papua. Oleh karenanya,
Perlu kita sadari dan mengembangkan budaya yang benar itu, dapat
diterapkan dan diaplikasikan secara menyeluruh tanpa terpengaruh dengan
akulturasi budaya.
Alkitab menjadi pedoman dan bahan refleksi
buat generasi serta diversikan dengan budaya para leluhur itu. Yang
perlu kita atasi bersama adalah budaya perang saudara atau konflik
sosial yang sering terjadi di papua terutama daerah-daerah pedalaman
Papua. Seharusnya, budaya perang suku atau perang keluarga itu, punya
kaidah-kaidah atau aturan-aturan perangnya. Namun perang yang sering
terjadi di papua itu, tidak sesuai dengan perang para leluhur sebelum
masuk injil.
Budaya perang suku atau konflik sosial sekarang
telah terkontaminasi dengan akulturasi budaya orang lain sehingga
memakan korban jiwa manusia papua terus-menerus terjadi. Mungkin saja
perang suku itu, kepentingan tertentu dari sekelompok orang untuk
mendapatkan nafkah pada saat kompetisi politik.Generasi papua harus
berfikir secara akurasi atas tindakan-tindakan selanjutnya.
Salah satu contoh budaya perang para leluhur, yang memang pernah terjadi
adalah Apabila seorang pria sudah memperkosa atau berhubungan badan
dengan istri dari suami orang Lain, tentu diantara si laki-laki dan
perempuan tanpa diampuni menghabiskan kedua nyawa diatas gantungan
panahan. Karena apa yang diperbuat si laki-laki dan perempuan itu, sudah
melanggar budaya perang para leluhur. Pihak dari suami si istri bersama
pihak dari pelaku laki-laki berkumpul untuk berunding agar kedua pelaku
dinyatakan melanggar hukum Adat. Selanjutnya, kedua pelaku di
gantungkan diatas kayu yang berbentuk salib agar semua masyarakat dari
pihak laki maupun perempuan bisa menembak panah beracun sehingga
persoalan itu dapat terselesaikan.
Budaya perang suku atau
konflik sosial bukan melibatkan pihak lain, tetapi mencari kedua oknum
atau pelaku agar bagaimana cara untuk menyelesaikan kasus itu secara
kekeluargaan. Untuk itu, Biarlah kepada generasi muda tidak akan
terpengaruh hal negatif atau merugikan orang lain tak terjadi di papua
lagi. Salom (M/ YG)
Sumber: FB
Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response
0 komentar for "Injil Yang Benar Sudah ada Sebelum Masuk Agama di Tanah Papua"