TIMIKA--- Ribuan masa yang
Tergabung dalam Komite Nasional Papua Barat (KNBP) menggelar Aksi
longmarch mulai dari Timika menuju titik nol Kantor Kapolres 32 Timika.
Pada selasa 26/11/2013. Awalnya KNPB bersama Rakyat Papua melakukan
aksi di depan Makam Tuan Gen. Kelik Kwakilk Timika Indah Namun Polisi
mendatangi tempat kegiatan aksi Polisi dan Tentara brutal menangkap
Aktivis Papua sebanyak 32 orang. Jelasnya.
Ini
nama-nama yang Polisi dan tentara tahan: 1. Steven Itlay (Ketua
Umum KNPB Wilayah Mimika. 2. Abiud Degei (Ketua Umum PRD Mimika)
3. Billy Hagawal (Sekjen KNPB Wilayah Mimika) 4. Donny Mote
(anggota) 5. Petrus Bobii (anggota) 6. Boni Bora (anggota)
7. Yulianus Edoway (anggota) 8. Paulus Doo (anggota) 9.
Martinus Pekey (anggota) 10. Paulina Pakage (anggota) 11. Agusten
Pekey (anggota) 12. Soni Ukago (anggota) 13. Daniel Kotouki (anggota)
14. Sprianus Edowai (anggota 15. Orgenes Pigai (anggota) 16. Menase
Dimi (anggota) 17. Timotius Kossay (anggota)18. Welius Kogoya
(anggota) 19. Demianus Kogoya (anggota) 20. Kasianus Kamke (anggota)
21. Aduart Suruwan (anggota) 22. Melianus Gobai (anggota) 23. Pais
Nasia (anggota) 24. Mekkson Kotouki (anggota) 25. Maria Piligame
(anggota) 26. Markus Entama (anggota) 27. Yustinus Pigome (anggota)
28. Sior Heselo (anggota) 29. Semuel Edowai (anggota) 30. Agus Itlay
(anggota) 31. Yakonias Womsiwor (anggota) 32. Andreas Edowai (anggota)
“Masa kembali melakukan aksi berjalan kaki menuju
kantor Kapolres Mimika dengan Tujuan memintah pihak kapolres A. Karowa
segerah bebaskan kawan-kawan kami yang tadi pagi ditangkap oleh tim
gabungan Tni-Polri serta Desnsus 88. Tutur salah satu Orator dalam masa
aksi yang digelar oleh knpb bersama rakyat Papua”
Masa
memblokade jalan Cenderawasih dari Timika menuju kuala kencara.
Sampai di Jalan sp II dekat Petrosea Massa membakar ban sambil berjalan.
lalu SPII masa semakin banyak. Kemudian sampai SPIII masa dari Kwamki
lama juga ikut tergabung dalam aksi tersebut.
Dalam
aksi ini, masa yang terdiri dari mama Papua, Anak sekolah SD, SMP, SMP,
dan Mahasiswa Peduli Pembebasan Nasional Rakyat Papuam, ada salah satu
Pelajar SMP mengatakan “Kami di bohohi oleh sistim Indonesia yang
tidak penuli kemanusiaan mereka hanya pikir untuk Perut mereka. Jadi
lebih baik Papua harus Merdeka, kami mau ingin menentukan Nasib
Sendiri,” katanya.
Dalam aksi ini, masa yang terdiri
dari mama Papua, Anak sekolah SD, SMP, SMP, dan Mahasiswa Peduli
Pembebasan Nasional Rakyat Papua. ada salah satu Pelajar SMP mengatakan
“Kami di bohohi oleh sistim Indonesia yang tidak Penuli Kemanusiaan
mereka hanya piker untuk Perut mereka. Jadi lebih baik Papua harus
Merdeka Kami mau ingin menentukan Nasib Sendiri,” katanya.
Sekitar
pukul 14:00 masa mendukuki kantor kapolres 32 untuk masa meninta segera
dibebaskan Aktivis Papua yang ditangkap polisi dan tentara serta Densus
88 di Timika Indah. Lalu tanggapan dari Kapolres Mimika Menyatakan Aksi
ini beluma ada surat ijin jadi kami sengaja ditangkap atas perintah
dari Polda Papua,.
lanjut yang ditangkap di Timika
indah tadi oleh anak buah saya adalah polisi dan Tentara serta Inteljen
orang Papua yang mengenal mereka lalu mereka ditangkap Tutur Kapolres
A. Karowa. Saat depan Kantor 32 bersama dengan Rakyat Papua.
Hukum
berlaku hanya elit Politik Papua Jakarta tidak termasuk dengan Rakyat
pribumi Papua, coba lihat hari ini timika 32 aktivis papua ditangkap,
dan beberapa daerah lain seperti Jayapura hanya membagi selebaran saja
sekitar 16 aktivis di tangkap oleh pihak militer Indonesia, apaka ini
Negara demokrasi?
Ini Seruaan aksinya; Kolonialisme
Indonesia yang kini menjadi jembatan bagi kapitalisme global adalah
musuh rakyat dunia yang harus dihapuskan. Mereka adalah perampok hak
politik bangsa Papua, yaitu hak penentuan nasib sendiri melalui rekayasa
Pepera tahun 1969. Kolonialisme dan kapitalisme (imperialisme) tanpa
merasa bersalah telah menjadi aktor penentu masa depan bangsa Papua.
Dari Pepera 1969 hingga paket politisasi Otonomi Khusus (Plus) 2013,
kolonialisme tak henti-hentinya menjadi penentu masa depan bangsa Papua.
Oleh
karena itu, tuntutan hak penentuan nasib sendiri (The right of
Self-determination) adalah mutlak diperjuangkan. Kita harus menjadi
penentu masa depan kita sendiri, bukan penguasa kolonial, juga bukan
kapitalisme global. Bahwa tawaran paket politik kolonial melalui Otsus,
Pemekaran, UP4B, dan segala bentuk rupa adalah kebahagiaan semu. Kita
patut membuang ilusi-ilusi kosong yang dipromosikan kolonial Indonesia
dan para kapitalisnya.
Gerakan perlawanan rakyat harus
dibangun, karena Rakyatlah penentu hidup, rakyat harus jadi basis dan
pelaku perjuangan. Musuh Kita (NKRI) takut bila rakyat bangkit melawan,
karenanya penguasa konial Indonesia melalui TNI/Polri saat ini
melakukan penghancuran basis rakyat dengan segala taktik busuknya
seperti bantuan-bantuan, penerimaan CPNS, Pemekaran, Pilkada, Otsus
Plus, UP4B, pembentukan milisi sipil, Barisan Merah Putih, LMA, dan
banyak tawaran lainnya. Semua itu dilakukan agar kita lupa perjuangan,
kita lupa jatih diri sebagai ras melanesia, lupa bahwa tanah kita sedang
dikuasai oleh kaum pendatang, dan lupa bahwa kita sedang habis dan
punah diatas tanah kita. Kini saatnya kaum muda musti bergerak lagi,
menjatuhkan rezim penindas rakyat, menumbangkan tirani pengkhianat
rakyat. Ini telah menjadi tugas sejarah kita, wahai kaum muda,
berlawanlah!
Di depan mata, terang-terangan para
pengkhianat itu telah melecehkan hukum harkat dan martabat bangsa kita.
Di depan mata, terang-terangan para perampok itu telah menjarah kekayaan
alam kita. Di depan mata, terang-terangan para politisi busuk berkedok
agama itu berniat mengganti dasar system budaya kita. Apakah kita masih
akan diam saja? Ini telah menjadi tugas sejarah kita, wahai kaum muda,
berlawanlah !!! Satukan hati dan pikiran, tanpa pelu rasa takut, kita
maju menentang ketidakadilan. Satukan hati dan pikiran, dengan tekad
membara, kita maju mengabarkan pembebasa. Kini saatnya kaum muda musti
bergerak lagi, menjatuhkan rezim penindas rakyat, menumbangkan tirani
pengkhianat rakyat.
Untuk itu Ketua Umum Parlemen
Nasional West Papua mengiktruksikan kepada Badan Pengurus KNPB Pusat
sampai wilayah untuk melakukan Aksi Damai maka kami KNPB Wilayah Mimika
bersama PRD Mimika Mengundang Bapak Ibu saudara/i, baik Aktivis
mahasiswa, Aktivis Papua Merdeka, Seluruh Komponen rakyat Papua Barat,
turut ambil bagian dalam Aksi Demo Damai dalam Rangka Mendukung
Pembukaan Kantor Kampanye OPM dan Pertemuan IPWP, ILWP serta kampanye
Papua Merdeka Sorong To Samarai akan dilaksanakan di Port Moresby Ibu
kota Negara Papua New Gunea (PNG) tanggal 25-01 Desember 2013. Aksi
dukungan Secara Nasional Sorong sampai Merauke akan dilaksanakan Pada 26
Nopember 2013. (Sumber: knpbnews.com) (Admin)
|
0 komentar for "FOTO AKSI KNPB DAN PRD WARGA MINTA 32 AKTIVIS SEGERA BEBASKAN"