PANIAI--- Atas pemberitaan pernyataan sikap dari ketua
forum mahasiswa asal Paniai (FKM-KP) di Jayapura terkait isu sengketa
“pemilihan penetapan calon anggota KPU Paniai” di Jayapura (10- Oktober
2013) secara tegas kami mahasiswa-mahasiswi wilayah Indonesia Barat
menolak pernyataan sikapnya.
Ini pernyataan ketua FKM-KP kota study Jayapura, baca:www.majalahselangkah.com "Kami mewakili seluruh
mahasiswa-mahasiswi asal Kabupaten Paniai di seluruh Indonesia
mengatakan dengan tegas kita mesti dukung kinerja dari tim seleksi
tersebut yang telah menghasilkan sampai sepuluh besar ini, sehingga
tidak ada oknum-oknum tertentu yang saling gugat-menggugat dan saling
menjatuhkan sesama yang telah sampai pada puncak ini.
Kami menolak keras, karena dalam pemberitaan ada kalimat berlebihan
yakni mewakili mahasiswa-mahasiswi asal Paniai di Indonesia.
Pernyataan
dia ini hak menguasai/monopoli wilayah orang lainnya. Wajarlah beliau
mengatakan mewakili wilayah kota studi Jayapura karena dibawah
pengawasannya. Ingat bahwa kota studimu yang saudara pimpin dengan kota
studi kami berbeda dalam hal penerapan politik maupun menjaga wadah
komunitasnya.
Kami mengetahui benar bahwa apa peran mahasiswa dalam pembangunan dari
segi sosial budaya, ekonomi dan politik tetapi kali ini kami kritik
benar-benar karena kami tidak memiliki forum mahasiswa asal Paniai se
Indonesia.
Untuk apa kami menolak proses pemilihan anggota KPU yang telah
berlangsung katanya sudah masuk di putaran sepuluh besar ini.
Tidak ada
untung dan rugi bagi kami. Sepertinya pemilihan ini adalah pesta
demokrasi resmi yang diatur dan diagendakan oleh negara melalui lembaga
komisi pemilihan umum (KPU), maka tidak ada yang diganggu gugatnya.
Kami tidak pernah mendorong cepat atau lambat proses pemilihan itu
selesai.
Masalah isu pengajuan gugatan merupakan masalah individu antara
para peserta calon anggota KPU dengan panitia seleksi Kabupaten Paniai.
Kami kira biarkan mereka sendiri yang ngurus persoalan tesebut sampai
tuntasnya.
Lain hal adalah, kami mahasiswa Paniai se-Jawa-Bali tidak pernah belajar
politik praktis. Apa lagi membawahkan nama ikatan hanya kepentingan
sesaat saja.
Kami dituntut untuk berpolitik secara independent karena
semua calon tunggal adalah putra terbaik dari Paniai. Itupulah kondisi
sosial yang paling terkesannya.
Ex : beberapa waktu lalu pada saat proses pemilihan pilkada Paniai
sampai perkara di meja Makamah Konstitusi (MK) pun kami di posisi
independent.
Padahal perkara berlangsung kurang lebih 6 bulan ada di
Jakarta. Komitmen kami adalah biarkan proses itu diselesaikan oleh pihak
bersangkutannya.
Beberapa tanggapan dari mahasiswa asal Paniai bahwa kami lebih bersyukur
ada isu yang baik ini, semoga pihak berwajib mengajukan gugatannya
sampai boikot pemilhan presiden nanti.
Tanggapan lain, biarkan yang
punya masalah selesaikan secara personalnya. Ingin mau gugat atau tidak
hak merekalah. Apa salahnya mereka punya bukti kuat untuk menggugat. Ini
adalah pertanyaan yang kita memahaminya.
Tanggapa lain, bilaperlu kita soroti masalah–masalah sosial, lingkungan,
pertambangan yang ada di Paniai dari pada kita mendorong kepentingan
orang–orang tertentu.
Semoga kita tidak diarahkan politik yang tumpul
itu.
Sekali lagi, berhenti mengemukakan dan mengatasnamakan mahasiswa asal
Paniai di Indonesia. Benar – benar kota study lain kesal dengan sikap
politik praktik ini dan komunitas/forum kami tidak pernah menjual
semurah -murah seperti itu.(Un/M.G)
Sumber: Umaginews.com
0 komentar for "Mahasiswa Paniai Wilayah Jawa-Bali Menolak Sikap Ketua FKM-KP"