YOGYAKARTA-- Ratusan Masa,
tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (Amp) Komite Kota Yogyakarta dan Solo,
Menggelar Akasi Mimbar bebas membawah Poster Bintang kejora, poster Tuntutan
aksi, Empat Spanduk Besar. Protes keras terhadap PEPERA 1969 tidak demokratis
dan Cacat Hukum dilakukan Indonesia pada Tahun 1969. Pusat Aksi depan Bundaran
Universitas Gajahmada Yogyakarta (UGM-Y), pada senin (15/07/2013), aksi mimbar
bebas dikawal Ketat oleh Kepolisian- Intel Kapolres Sleman, dan Kapolsek setempat.
Perwakilan Gerakan Perempuan
Papua Barat (GPPB), mengatakan kami di perkosa dan kami ditindas serta di
tembak oleh militer (Tni-Polri) Indonesia, jadi kami mau bebas ingin merdeka
sendiri, Tegas dalam Orasi Politiknya.
"Dalam aksi ini, Suria Y,
selaku Kordinator aksi membacakan Peryataan sikap dengan Tegas
Pepera 1969 tidak Demokratis!!! Hak Menentukan Nasib Sendiri Solusi Demokratis
Bagi Rakyat Papua" Ungkapnya.
Kemudian, tuntutan aksi 1. Berikan Kebebasan dan
Hak Menentukan Nasib Sendiri Sebagai Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua. 2.
Menuntup dan menghentikan aktifitas eksploitasi semua perusahaan MNC milik
negara-negara Imperialis ; Freeport, BP, LNG Tangguh, Medco, Corindo dan
lain-lain dari seluruh Tanah Papua.3. Menarik Militer
Indonesia (TNI-Polri) Organik dan Non Organik dari seluruh Tanah Papua untuk
menghentikan segala bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan oleh negara Indonesia
terhadap rakyat Papua.
Lalu, depan Jalan Bundaran UGM
sempat macet selama 3 jam, karena masa aksi mengambil jalan untuk melakukan
Prakmen Contoh proses Jalannya Pepera 1969 di Papua. ada yang
menjadi Masyarakat Papua, ada juga menjadi Militer Indonesia serta Utusan PBB.
"Dalam menjelaskan tentang
mulainya Pepera Sejak 14 Juli – 2 Agustus 1969 dan sebelumnya. Dari
809.337 orang Papua yang memiliki hak, hanya diwakili 1025 orang yang
sebelumnya sudah dikarantina dan cuma 175 orang yang memberikan pendapat. Musyawarah
untuk Mufakat melegitimasi Indonesia untuk melaksanakan PEPERA yang tidak
demokratis, penuh teror, intimidasi dan manipulasi serta adanya pelanggaran HAM
berat.
Selanjutnya hasil Pepera itu
dinilai tidak demokratis, maka masa aksi bakar bersama-sama, lanjut dengan
Waita, Bese, lagu-lagu Papua. lanjut dengan Orasi Politik. aksi kali ini
banyak terlihat polisi dikeliligi masa aksi dan di setiap mata jalan diarea
kampus UGM di penuhi polis dan Bus, Mobil Motor Polisi, Sebanyak 3000-orang,
tetapi aksi berjalan aman dan lancar. (M/Andy)
0 komentar for "MIMBAR BEBAS AMP, DINILAI PEPERA 1969, TIDAK DEMOKRATIS. JALAN BUNDARAN UGM 3 JAM MACET"