Mengapa masyarakat harus di hayati budayanya sendiri dengan lingkungan kehidupanya?, karena setiap masyarakat (yang merupakan wadah dari suatu kebudayaan), suatu sistem yang bersifat centripetal, yakni yang menarik perilaku dari semua orang atau anggotanya ke arah suatu 'inti' yang jelas dan sistem yang bersangkutan, “basic norm” setiap sikap yang melepaskan dari tarikan tersebut sebagai “out of control” atau menyimpang (ketidak patuhan/non-conformity terhadap norma sosial budaya).
Ia menyatakan, Idealnya norma merupakan patokan perilaku dari semua anggota masyarakat, yang mengatur interaksi antar individu dan lingkungan budyanya sendiri. Lebih lanjut, norma berisi dua komponen penting Yaitu kesepakatan antara sekelompok anggota masyarakat tentang tingkah laku yang harus dijalankan atau tidak boleh dijalankan, dan mekanisme pelaksanaan kesepakatan persepsi untuk menghayatinya.
Apabila kita definisikan seluruh kehidupan manusia sebagai suatu sistem sosial, maka dapat juga diinterpretasikan bahwa pembangunan merupakan suatu proses perubahan system sosial yaitu suatu proses pembentukan 'nilai baru' ke dalam diri individu-individu atau kelompok-kelompok yang akan merubah sistem sosial lama, menjadi sistem sosial baru sesuai dengan tuntutan jaman. Menyinggung soal nilai berarti kita berhadapan dengan persoalan yang abstrak dan tidak bersifat mutlak,
melainkan selalu bersifat relatif, sesuai dengan lingkungan setempat. Memperhatikan wacana diatas, kita bisa melihat bahwa kedudukan nilai (value) di dalam masyarakat lebih sentral dibandingkan dengan norma (norm). Misalnya masyarakat Mee harus tumbuh kembang nilai budaya secara (internal dan eksternal) di dalam ruang sistem sosial yang menyebabkan terjadinya pergeseran dalam nilai yang dianut.
Seperti yang telah diutarakan di atas, bahwa nilai merupakan standar budaya, maka dalam hal ini menurut Parsons, 'nilai' tersebut harus membangkitkan. seperti di Agama katolik pada suku Mee yang mana sekarang sedang dan terus berjalan Muspas dan Kembro itu harus menyatuhkan satu persepsi untuk soal pengembangan berbagai dimensi baik budaya, ekonomi, pendidikan dan pemerintahan sesuaikan dengan kondisi yang nyata ada itu tuturnya.
Selama ini pergeseran budaya terjadi di seluru bumi cendrawasi karena karena masyarakat sendiri belum menghayatinya akhirnya terjadilah pergeseran atau perubahan kearifan lokal yang ada berubah ke modrenisasi. Sebetulnya BAPEDA harus membuat sebuah konsep yang jelas untuk merencanakan secara keseluruhan tutur pria mudah ini. (M/YP)
0 komentar for "John You: Kehidupan Sosial Dalam Lingkungan Budaya"