YOGYAKARTA—Perwakilan rakyat Papua, yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua, (AMP) komite Kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), AMP Bandung, dan FORKOMPAS Salatiga melakukan aksi damai, terkait “ Indonesia segera ! akui West Papua sebagai Negara” dan Stop Perlakuan Daerah Operasi Militer (DOM) di Tanah Papua. Kamis (28/02/2013)
YOGYA: aksi dimulai dari Asrama Masiswa Papua “
Kamasan 1” jalan kusumanegara longmarch ke titik Nol Kantor Pos Besar Malioboro
Jogyakarta. pukul 09:00 sampai selesai dengan aman.
Sebelumnya, Seruan aksi yang dikeluarkan oleh ketua AMP
komite Kota Jogya Roi Karoba, kepada
malanesia.com, bahwa tepat pada hari ini, melakukan aksi damai. untuk mengikapi
Perkembangan Situai Papua, selama ini menjadi beberapa daerah Papua menjadi
daerah Operasi militer (DOM) oleh Negara Indonesia melalui petinggi negara
Yakni, Presiden SBY, Menkopolkam, dan Pandam, serta Kapolri.
Kordinator umum (Kordum) aksi damai Agus D,
menyatakan “Tni yang di tembak oleh Tpn-Pb di wilayah Puncak jaya oleh Panglima
Besar Gen Goliat Tabuni, Sby menyatakan bahwa Negara teramcam atas tewasnya 8 Prajurit
Tni itu, kemudian warga Papua yang di tembak, dibunuh oleh Negara Indonesia, sejak
1 mei 1963-2013 negara Indonesia tidak pernah mengatakan sikap seperti itu. Berarti
bahwa Papua bukan bagian dari Indonesia. Persoalan Papua tidak pernah
selesaikan secara Hukum Indonesia,“Ungkapnya
Tambah lagi, kontak Senjata antara Tni lawan
Tpn adalah tidak mengandung pelanggaran Ham karena senjata lawan senajata, kecuali
Tni-Polri dan Tpn menembak terhadap Rakyat sipil itu baru mengandung
Pelanggaran Ham, tuturnya Agus.
Kemudian, Kordinator aksi damai (Korlap) Andy
P, juga menyampaikan dalam orasinya bahwa media masa Indonesia Yakni, media TV, media
Elektronik, dan Media cetak, serta Media Online, mengabarkan persoalan Papua
selama ini, mereka memihak pada
Pemerintah Indonesia dan Tni-Polri, tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan,
apa yang rakyat Papua rasakan sebenarny, sehingga masalah Papua tak kunjung selesai.
Hal yang sama juga, orasi dari Perwakilan
Mahasiswa Papua Sonny D, juga menyampaikan bawah beberapa media Indonesia,
seperti detik.com, inilah.com, vivanews.com dan media lainnya informasi yang mereka sebarkan itu tidak sesuai dengn
fakta di lapangan merekayasa melalui Inteljen negara. Salah satunya adalah Tpn-
mekakukan pemembakan 8 Tni Papua adalah benar-benar Murni untuk membela negara
West Papua, tetapi media Indonesia mengatakan
bahwa 8 Tni di tembak oleh Gpk, Otk,
itu tdak benar, ”tuturnya.
Selanjutnya, dalamm Orasi Politik Demia N,
juga mengakan Papua sudah merdeka Sejak 1 desember 1961, Nama Negara West
Papua, Lambang Negara Burung Mambruk, Mata Uang Golden, Lagu Kebangsaan Hai
Tanahku Papua, dan bendera Negara Bintang Kejora. “Jadi Indonesia jangan tipu
kami rakyat Papua, dengan tawaran Apapun, kami hanya menuntut Indonesia harus
mengakui kedaulatan negara West Papua, “ungkapnya
Demi Negara Papua Juga sudah di akui oleh
Negara belanda, Pbb melalui UNTA, dan
Orang Indonesia, pun mengakuinya Papua harus menetukan Nasib sendiri karena
Papua wilayah Pasifik Bukan asia Tenggara, Papua juga Ras melanesia bukan
melayu di sampaikan oleh Wakil presiden Pertama Indonesia, Drs. Muhamat Hatta.
BANDUNG: Aliansi Mahasiswa Papua di Bandung
juga melakukan aksi yang sama terkait
seperti di lansir http://bandungnewsphoto.com, menyatakan
AMP menggelar aksi demo di depan Gedung Sate,
Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (28/02/2013). Puluhan massa AMP yang
menggelar aksi di depan Gedung Sate dengan memakai baju adat Papua dan membawa
sejumlah poster bergambar sejumlah korban kekerasan di Papua itu, menyampaikan
beberapa tuntutan kepada pemerintah Indonesia, di antaranya tarik militer dari
Papua khususnya Distrik Tingginambut dan Sinak, Segera Cabut RUU Ormas dan
Keamanan Nasional dari tanah Papua, Pemerintah RI segera menarik militer
organik dan non-organik dari tanah Papua, Pemerintah Daerah Papua harus segera
menyikapi persoalan yang sedang terjadi di Papua, Amerika, PBB, dan Indonesia
segera mengakui kedaulatan West Papua, Jangan mengklaim Papua sebagai bagian
dari Indonesia, dan Stop Menjuluki orang Papua sebagai Teroris, Separatis,
Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) dan lain-lain.
SEMARANG: Forum Komunikasih Mahasiswa Papua Semarang (FORKOMPAS ), Hari
ini juga melakukan aksi damai. Tututannya Sejak Papua dianeknisasikan ke
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, sejak itu pula pembantaian,
penculikan, pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan, dan pemenjarahan terhadap
rakyat Papua mulai terjadi.
Berbagai kekerasan dan
pelanggaran Hak Asasi Manusia dilakukan melalui berbagai cara seperti operasi
militer dari tahun 1960 an menjadi luka traumatik yang mendalam bagi rakyat
Papua, seperti Operasi Sadar (1965-23 Maret 1966) yang dipimpin oleh Brigjen R
Kartidjo; Operasi Barata Yudha (23 Maret 1966-1967) yang dipimpin oleh Brigjen
R. Bintaro; Operasi Wibawa 1967-1969; Operasi Pamungkas 1969-1971, Pembantaian
terhadap masyarakat Dani 1977, operasi koteka 1980an dan lainnya. Sampai
hari ini 2013.
Melihat realitas yang ada
saat ini, maka kami yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Papua
Semarang bersama Forum Mahasiswa Peduli Papua menyatakan sikap sbb:
1. Atas nama Mahasiswa Papua
Semarang-Salatiga menyampaikan turut berbelasungkawa atas gugurnya anggota TNI
yang bertuigas di Distrik Tingginambut Kabupaten Puncak Jaya dan Distrik Sinak
Kabupaten Puncak Provinsi Papua. 2. Mendesak Kepolisian RI agar segera
mengusut tuntas pelaku penembakan aparat TNI di Distrik Tingginambut Kabupaten
Puncak Jaya dan Distrik Sinak Kabupaten Puncak Provinsi Papua,
3. Mendesak Pemerintahan
SBY-Boediono agar segera menyelesaikan Persoalan Papua dengan arif dan
bijaksana, 4. Mendesak
Pemerintahan SBY-Boediono agar segera mengadakan Dialog yang adil dan
bermartabat dalam upaya meluruskan sejarah Integrasi Papua ke dalam NKRI yang
cacat hukum dan penuh manipulasi,
5. Mendesak Pemerintahan SBY-Boediono
agar segera membebaskan tanpa syarat seluruh TAPOL/ NAPOL Papua, 6. Mendesak Pemerintahan
SBY-Boediono agar Menarik militer baik organik maupun non organik dari Tanah
Papua, 7. Mendesak
Komunitas Internasional agar meninjau Kembali proses integrasi Papua ke dalam
NKRI yang penuh rekayasa dan cacat hukum pada pelaksanaan PEPERA 1969.
Mengajak kepada seluruh rekan-rekan mahasiswa
Papua untuk terlibat aktif dalam memperjuangkan Kemerdekaan West Papua.
(M/ADMIN)
Sumber; Facebook.com, ampblogpost.com,
0 komentar for "JOGYA, BANDUNG SEMARANG MELAKUKAN AKSI DAMAI, INDONESIA AKUI NEGARA WEST PAPUA"