Ilustrasi@FB |
Betepa sempurnya kepatuhanmu Alam Papua kepada cahaya, dan betapa mulianya keberserahanmu pada Alam Papua.......!
Betapa indahnya alamku Papua, terselubungi dalam bayang-bayang, dan betapa mempesonanya parasmu, yang samar-samar tertutupi....!
Betapa melenakannya nyanyian fajarnya, hai Tanahku Papua, dan betapa bergegasnya puji-pujian senja hari pada 1 Desember Hut Papua ke 51 ini....!
Aku berjalan sepanjang permukaan datarannya papua...!
Aku telah mendaki gunung-gunungnya yang berbatu....!
Aku telah menuruni lembah-lembahnya.....!
dan
Aku juga telah memasuki gua-guamu...!
Di atas daratan, aku menemukan mimpi-mimpimu
Di atas gunung kutemukan kebanggaanmu
Di dalam batu-batuan ku dapati ketetapanmu
Di dalam gua ku temukan rahasiamu
Tanahku papua, kau bersifat lemah sekaligus perkasa dan rendah hati juga angku....!
Sosokmu liat dan keras, serta jerni sekaligus penuh rahasia.......!
Aku telah mengarungi lautanmu dan menjelajahi sungai-sungaimu mengikuti anak sungai dari gunung dan lembah-lembahmu.......
Aku mengimak kehidupan memanggil kehidupan damai seperti setinggi gununmu, melalui sepanjang perjuangan di releng-releng West papua....
Wahai Penguwasa yang tak bertanggun jawab atas kebijakanmu
Kau adalah mulut dan bibirnya munafik,
dawai dan jemari sang kala, misteri dan solusi kau dan saya adalah hidup sendiri-sendiri di alam rayanya masing-masing...
musim semimu telah mengandangkanku dalam sel besimu.....!
memandangku ke padangmu di mana oramo nafasmu naik ke udara bagaikan wangi dupa....!
Dapat menusuki dada kami dengan pedang dan tombak senjata, dan kau mendadangi kami dengan minyak uang yang sistimnya gelapan itu.....!
Kau menanami ladangmu dengan tulang dan tengkorak Tni/Polri, dari mereka kau tumbuh seperti pohon-pohon cemara di pinggir pantai....!
Wahai Alamku Papua
Begitu murah hatimu papuaku, wahai Bumi cendrawasi, dan betapa kuatnya kerinduanmu, terhadap anak-anakmu bangsa melanesia yang tersesat di tengah-tengah kerumulan rentetan senjata yang telah, sedang dan berlanjut mereka capai dengan yang tidak bisa mereka tanggung jawab.........!
Begitu murah hatimu papuaku, wahai Bumi cendrawasi, dan betapa kuatnya kerinduanmu, terhadap anak-anakmu bangsa melanesia yang tersesat di tengah-tengah kerumulan rentetan senjata yang telah, sedang dan berlanjut mereka capai dengan yang tidak bisa mereka tanggung jawab.........!
Kami berteriak-teriak menuntuk hak kami orang papua, kau hanya tinggal sengum....!
Kami sibuk kesanaa-kemari mengurus hak kami, kau mala menambah Tni/Polri....!
Kami tidur tanpa mimpi, tapi kau pencuri selalu bermimpi dengan keterjagaanmu dengan Tni/Polri....!
“Ya Allah Bapa kami Pencipta Alam papua serta Isinya, dimanah kah hidup kami Bangsa Melanesia yang sejatinya, atau Engkau Ciptakan kami Bangsa papua itu untuk hidup menderita di atas Muka Bumi Papua ini”
sumber : facebook.com/bintang tujuh
sumber : facebook.com/bintang tujuh
0 komentar for "Suara Hati, Memperingati Hut West Papua ke 51, Bumi Cendrawasi Papua"