Para calon elit stop melibatkan masyarakat jadikan subyek dalam berpolitik dan masyarakat perlu sadar berpolitik bukan kegiatan BOPE, ( Bugi, owa, piya edepede ) / bekebun, beternak yang menjadi bagian dari pada rutinitas sehari- hari .
Politik kini menjurus pada haus kekuasaan yang penuh dengan kepentingan - kepentingan segelintir aktor tertentu sehingga yang seharusnya di depankan adalah membangun sesuai prakarsa dan dengan kondisi persoalan wilayah sebenarnya justru membungkam dengan mengedepankan kepentingan itu.
Istilah gali kolam _ tutup kolam dalam arena berpolitikan yang dipraktikkan oleh [para elit baik politik maupu birokrat adalah telah terbudaya. hal ini akan berdampak kepada pembanguan karena pasca jadi penguasa yang diprioritaskan adalah kepentingan yang telah gali sebelumnya. sehingga praktik gali kolam sebelum jadi penguasa pasca jadi penguasa mempraktikkan istilah tutup kolam .
Dalam berpolitikan oleh para elit yang mengkawatirkan bahkan hal yang menghancurkan tatanan hidup manusia mee adalah praktik politik yang melibatkan masyarakat yang hanya mengetahui BOPE, ( Bugi, owa, piya edepede ) dan membentuk kubuh- kubuh. sehingga praktik ini mencerminkan suatu dinamika menuju disintegrasi ( perpecahan ) antar manusia papua bahkan yang terjadi adalah manusia papua makan manusia papua ( PAMAPA ) khususnya mee.
Sehingga politik yang kini berkiprah atas hadirnya pemekaran daerah otonomi baru khususnya di mewodide menjurus pada kehancuran dan meretakkan kebersamaan.
perlu diklaim kepada para elit bahkan kepada calon elit pilitik dan birokrat bahwa dalam berpolitik harus secara sehat, cerdas, iklas dan tuntas tanpa melibatkan masyarakat dalam arena politik.
Berpolitiik yang sehat, cerdas,iklas dan tuntas itu adalah hal yang harus diaplikatifkan demi mencegah keretakan kebersamaan dan menjaga keutuhan kebersamaan papua khusunya mee.
Beberapa komponen yang mesti dilihat dan diketahui oleh kita semua dalam berplitik adalah sebagai berikut :
1. berpolitik itu merupakan suatu kompetisi oleh beberapa aktor yang mengiakan oleh tim penyelenggara pemilihan umum eksekutif maupun legislatif bukan dengan masyarakat yang hanya mengetahui rutinitas sehari - hari BOPE, ( Bugi, owa, piya edepede)
2. pola berpolitik kini berkiprah di berbagai daerah otonomi baru yang telah didesentralisasikan oleh pemerintah pusat menuai konflik antar kita akibat subyek politik adalah masyarakat. apakah masyarakat perlu dikategorikan dalam berpolitik..??
3. kepada para elit yang kedepannya ingin calon coba dan tolong jangan masyarakat melibatkan dalam area politik dan sainglah dengan politik yang sehat, cerdas, iklas dan tuntas.
Hal - hal itu perlu disikapi bersama dan pendidikan politik mestinya mengetahui sehingga oleh karena titik tolaknya politik mewarnai konflik dan pada akhirnya mencerminkan perpecahan antar keluarga, marga, suku, Rt, kampung bahkan distrik menjadi sumber sumbu konflik.
Kepada masyarakat juga perlu mengetahui politik bukan kebun yang mendatangkan sumber yang bisa memenuhi kebutuhan namum perlu melekat diri dan sibukkan diri pada kegiatan rutinitas yakni BOPE, ( Bugi, owa, piya edepede ) di habitatnya. sebab politik itu ladangnya penguasa yang mana dalam praktik pasca menang politik akan sibuk dan perhatian pada untuk kepentingan - kepentingan yang dahulunya telah gali kolam adalah kepentingan.
Masyarakat harus juga sibuklah dan konsentrasilah diri p[ada ladang yang mandatangkan uang yakni adalah berkebun, beternak yang menjadi kewajiban dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan, papan serta sandang khusunya kegiatan yang bisah memenuhi kehidupan sehari hari yang menjadi keharusan.
Stop pada kegiatan berpolitik oleh para calon elit sebab itu berdasarkan praktiknya itu adalah ladang mereka dalam rangka memenuhi dompet dan tak mungkin perhatian pada masyarakat awam yang bereksistensi pada kelas bawah. hal itu telah terbukti di lapangan berpolitikan.
Oleh ; Yabadogo Mote
Posts
0 komentar for "Masalah Politik Menghancurkan Kebersamaan Manusia Mee"