ILST |
Secara kuantitas manusia papua yang telah tamat diberbagai jenjang pendidikan sangat melonjak dan semakin kuota kuantitasnya maksimal. Berdasarkan data BPS provinsi papua semakin bertambah tahun semakin pula kuota kuantitas kader kaum intelek papua melonjak.
Secara kualitas juga kini dipertanyakan sebab dari dasar pola pendidikan berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan Jakarta sangat memperbodohi dan tidak menciptakan manusia papua yang betul betul matang disalah satu sector yang seharusnya ditekuni.
Tetapi pola pendidikan berdasarkan kurikulum kita tekuni adalah belajar dan alami disemua sector sehingga tidak tercipta kaum intelek yang tidak berprofesi dan professional di salah satu bidang.
Seperti apa yang dikatakan oleh para guru tua bahwa didikan dan kurikulum berbasis barat yakni belanda, sangat membentuk kedewasaan dan para guru tua yang didikan belanda selalu menbandingkan soal penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan oleh Indonesia dan dilakukan oleh Belanda. Dia bilang, sistim pendidikan Indonesia ini hanya pendidikan diatas kertas. Tidak pada penbentukan manusianya. Apalagi untuk Manusia Papua.... Sehingga hasilnya antara kuantitas dan kualitas manusia papua sangat tidak memuaskan. artinya kuantitas pasca autput akibat dari kurikulum berbasis java bukan berdasarkan tradisi papua sehingga kualitas masih diragukan dan lagi lagi autput juga tidak profesional di profesinya.
dalam hal ini kuantitas manusia papua melonjak dalam berbagai jenjang pendidikan tetapi kualitas berdasarkan penyelenggaraan pendidikan di atas kerta dengan kurikulum yang tidak jelas masih tanda kutip dan pertanyaan. Apakah kualitas dan kuantitas bagi manusia papua diberbagai jenjang pendidikan sangat memuaskan..??
kita menganalisi mengapa orang barat bisah menciptakan pesawat yang begitu canggih dan terheboh di dunia sampai tingkat kelakuan berlaku distandar dunia. Mereka menciptakan pesawat tentu dasarnya pola pendidikan yang tersistematis dan terpola dari sejak kecil. Dan mereka melihat bakat dari kecil serta mendidik pun khusus di salah satu sector saja sehingga akhirnya menjadi professor , doctor spesialis di salah satu sector. Sehingga dengan keunggulan bisah menciptakan sesuatu yang canggih berdasarkan profesi dan profesionalisme.
berdasarkan pengalaman itu kepada pemerintah papua khususnya dari kabupaten tolikara tetalah mengukir sejarah dengan program kerja sama dengan Yohanes Surya itu telah mebuktikan bahwa papua bukan bodok tetapi yang membodohi adalah kurikulum yang tidak berbasis tradisi papua .
sejarah yang telah diukir oleh kabupaten tolikara itu patut dicontohi oleh semua publik figure papua bahwa dengan ditekuni kekususan bidang telah tercipta manuai papua yang secara kualitas tidak diragukan. Yang mana telah kerja sama dengan Yohanes Surya dan buah pun telah heboh di mata dunia bahwa papua juga bisah dengan membawa prestasi yang sangat baik.
maka pemerintah papua jelih melihat dan menerobos manusia papua yang betul betul unggul di bidang tertentu.
dengan system kontrak dengan yohanes surya merupakan meningkatkan kualitas dan kuantitas dan itu salah satu contoh baik yang patut diimitasi.
andaikan semua daerah berkolaborasi dengan system pendidikan yang sifatnya seperti oleh yohanes surya bahkan diterbitkan beragam program yang bertolak belakangan dengan kurikulum java bukan berdasarkan kurikulum berbasis papua otomatis antara kualitas dan kuantitas terhadap aut put tidak diragukan.
Dengan demikian para elit dalam pola pendidikan dimungkinkan jangan terpaku pada kurikulum bebasisi java tetapi urgensi bisah berubah kurikulum yang berbasis tradisi papua yang mana diarahkan manusia papua dengan dilihat bakat dari kecil sehingga semakin dewasa terbentuk manusia papua yang berprofesi yang professional di salah satu sector. (M/Mando Mote)
0 komentar for "Pendidikan Papua Antara Kuantitas Dan Kualitas"