Mayjen TNI Christian Zebua |
Kedatangan tersebut di berikan
peringatan/pelarangan kepada media nabire untuk tidak meliput dan juga
menerbitkan berita tentang kedatangan pangdam tersebut. Kedatangan
pangdam langsung di jemput oleh Bupati Nabire,Ketua
DPRD,Dandim,Kapolres, Direktur PT. Nabire Baru dan PT.Sariwana Unggul
Mandiri (pemeilik perkebunan sawit) dengan pengawalan ketat dan.
perjalanan langsung di lanjutkan menuju lahan perkebunan sawit di daerah
Wami Distrik Yaur/Nabire Barat.
Menurut keterangan yang dihimpun oleh Yerisiam News
dari warga masyarakat kampung wami/sima/suku besar yerisiam, bahwa
kedatangan pangdam adalah untuk melihat perkembangan investasi sawit di
nabire sedang berjalan dan persoalan mendasar yang terjadi oleh
perkebunan dan masyarakat.
Menurut informasi kedatangan pangdam tersebut
berlangsung di areal perkebunan sawit di km16 wami distrik yaur/nabire
barat. Kedatangan pangdam di lakukan dengan beberapa kegiatan yaitu;
Ceramah tentang Pentingnya Mendukung Investasi Sawit di nabire dan
penanaman pohon sawit perdana. Pangam juga berjanji bahwa; akan meminta
BAPEDALDA Provinsi Papua, untuk menerbitkan ijin amdal, kepada PT.Nabire
Baru dan Sariwana Unggul Mandiri.
Kedatangan
pangdam juga mendapat protes dari beberapa kalangan di nabire. Menurut "
Ayub Kowoy, Ketua LMA Kabupaten Nabire bahwa; " Kedatangan pangdam ke
nabire dalam mengurusi perkebunan sawit sangat melecehkan dirinya
sebagai seorang pimpinan meliter.
Karena tidak tepat sasaran, seorang
petinggi meliter di daerah ini mengurusi investasi ini, pangadam punya
kewenagan apa "...katanya. Tambah Ayub..." Investasi perkebunan sawit di
nabire sarat dengan persoalan, mulai dari ijin Amdal, tarik menarik
pemilik ulayat pro sawit dan kontra. Jadi pangdam jangan bikin susah
masyarakat lagi.
Masyarakat Suku Besar Yerisiam selama ini 95% sudah
tidak mengiginkan kehadiran sawit, masyarakat yang hadir kemarin ketika
pangdam datang adalah masyarakat sisa 5% yang sisa dari 95 persen, yang
pro sawit selama ini, mereka itu orang-orang yang mengatasnamakan
seluruh masyarakat adat bersama pemerintah daerah bawa sawit masuk di
nabire. Masyarkat nabire 95 persen itu kemarin tidak hadir....tegas Ayub LMA sambil menjelaskan.
Selain itu menurut Ibu
Emi Mandosir...KASUBDIN AMDAL Bapedalda Provinsi Papua, mengatakan,
lewat telepon selulernya kepada Yerisiam News bahwa; " AMDAL tidak akan
di terbitkan, karena perkebunan sawit di nabire sarat dengan banyak
persoalan dan harus di selesaikan, karena aktivitas sawit sudah berjalan
tampa ijin amdal...tegasnya kepada yerisiam news.
Tentang kedatangan
pangdam dalam mengurusi sawit di nabire, Ibu Emi menanggapinya dengan
kepala dingin; katanya; Itu bukan tugas dia, jadi jangan ambil pusing.
Sekarang saya mau kita duduk di meja hukum untuk menyelesaikan persoalan
ini, Bupati Nabire dan kedua perusahan itu, karena mereka melakukan
aktivitas tampa ada ijin Amdal. Tegasnya...
Sekedar
info sejauh ini lahan yang sudah di tebang oleh PT.Nabire Baru dan
Sariwana Unggul Mandiri mencapai luas 11 ribu hectare, dan aktivitas
tersebut tampa ada Analisis Dampak Lingkingan dari Bapedalda Papua.
Berikut
foto-foto terbaru aktivitas penebangan oleh PT.Nabire Baru dan
PT.Sariwana Unggul Mandiri di Lahan Adat Masyarakat Pribumi Suku
Yerisiam. Tampak ribuan pohon kayu dan rotan yang di tebang tampa ada
pertanggung jawaban dan ganti rugi. Berikut gambranya :
sumber:http://sukuyerisiam.blogspot.com/
0 komentar for " PANGDAM Ke Nabire Urusi Perkebunan Sawit, Wartawan dilarang Meliput"