Otsus dan Otsus Plus Bukan Menjadi Solusi : IST@ |
“Otonomi
Khusus Papua terbukti gagal mensejahterakan rakyat Papua. Terjadi pelanggaran
HAM dan kekerasan Negara di Papua. Negara hadir di Papua dalam bentuk
kekuatan-kekuatan militer. Konflik yang terjadi di Papua saat ini, bukanlah
konflik horizontal, melainkan konflik vertikal antara pemerintah dan
masyarakat. Indonesia gagal meng-Indonesia-kan orang Papua”. (Hotel
Borobudur, Jakarta, 15 Mei 2013).
Sultan
sebagai seorang bangsawan dan negarawan dengan jujur dan tulus menyatakan bahwa
selama 50 tahun sejak 1 Mei 1963- 2013 pemerintah Indonesia telah gagal
total membangun dan memajukan penduduk asli Papua. Karena Papua dimasukkan
dengan paksa ke dalam Indonesia dengan kepalsuan sejarah Perjanjian New
York 15 Agustus 1962; PEPERA 1969 dengan konspirasi politik internasional
antara Indonesia dan Amerika Serikat demi kepentingan ekonomi, politik dan
keamanan.(www.suarapapua.com)
Telah
nyata secara de-fakto dan de-jure bahwa otonomi khusus (OTSUS) tahun 2001 merupakan
hasil keputusan pusat, dengan tujuan menjawab penindasan dan
penyuaran-penyuaran papua pada saat itu. Di berikan otsus adalah salah satu
persoalan yang diciptakan pada saat orang papua menyuarakan kebenaran yang
terjadi pada hari kemerdekaan papua. Buktinya sejerah telah mencatat bahwa
tanggal 1 desember 1961 merupakan hari kejayaan bagi orang papua.
Selama
13 tahun Otsus telah berjalannya di tanah papua, tapi tidak ada satu upaya dan
kebijakan yang diambil untuk membangun dan mensejahtrakan rakyat papua. Dalam
hal ini ekonomi, sosial, budaya, dan faslitas non-fisik. Yang ada hanya
penipuan pembangunan dan petumbuhan papua belaka.
Uang
bermilyaran yang diturunkan oleh pemerintah pusat kepada rakyat papua dengan
tujuan membenahi pembangunan dan petumbuhan ekonomi, sosial dan kesejahteraan
masyarakat sehingga terjadi eksplasi dan inovatif. Namun, hasilnya tidak berhasil
hingga, malah terjadi keributan, keonaran dan kekerasan.
Kebanyakan
orang mengatakan dana otsus sudah dianggarkan di tiap-tiap kabupaten dan
kecamatan untuk membuka ruang dalam hal membenahi semua keterbatas-keterbatas
yang belum terlakasana. Juga ada yang katakan otsus telah mensejahterakan orang
papua. Buktinya pejabat-pejabat pusat dan papua telah sejahtera dengan memiliki
rumah mewa, kekayaan yang berlimpa ganda.
Sementara,
rakyat papua yang dalam hal ini memunyai hak mendapatkan dana otsus itu. Tidak
mendapatkannya. Hanya mendapatkan ampas dari sekian banyak uang otsus yang
dicairkan terhadap rakyat papua. Hal ini juga tidak dapat mencukupi pembangunan
fisik dan non-fisik di tanah papua.
Oleh
karenannya, rakyat papua tidak merasakan kebaikan dan penghidupan dari dana
otsus yang bermilyaran-milyaran. Akibatnya, muncul konflik, pembunahan dan pemorkosaan.
Karena
terjadi begitu terus-menerus, lahirnya konfilk melalui media maupun non-media.
Contoh
di media, banyak kalangan masyarakat dan pemuda tidak setuju dengan keberdaan
Otsus di papua. Karena Otsus bukan mensejahterakan rakyat. Namun, menciptakan
kekerasan dan penindasan.
Sementara
secara de-fakto banyak ferjadi peperangan, banyak kecemburuan antara masyarakat
dengan pejabat-pejabat pemerintah. Penimbulan ini bukan datang dari mana-mana.
Namun, datang karena ada perasaan yang tidak memuaskan dengan adanya Otsus di
papua.
Karena
terjadi hal itu terus-menerus dengan adanya Otsus di papua. lebih baik
dikembalikan kepada yang punya. Karena Otsus bukan merupakan solusi bagi rakyat
papua. namun, menahan ruang demokrasi rakat papua.
Otsus
plus juga, yang beberapa pekan lalu di berikan terhadap rakyat papua oleh
kabinet Negara melalui presiden karena masa menjabat sebagai kepala Negara akan
habis. Itu pun juga bukan merupakan solusi bagi rakyat papua. apa bedanya
dengan otsus tahun 2001, Sama saja.
Manfaat
dan keuntungan Otsus plus di papua. tidak ada gunannya dan tidak memberikan
satu keuntungan bagi rakyat papua, justru akan menciptakan pertentangan antara
rakyat papua dengan pejabat papua. sementara pemerintah pusat akan lipat tangan
dan melihat perkembangan dan pembangunan papua.
Hal
ini merupakan salah satu upaya penipuan yang diciptakan oleh pemerintahan pusat
terhadap rakyat papua. juga sifat membujuk orang papua, sehingga tidak
melepaskan diri dengan mereka.
Kebanyakan
rakyat papua berkata adanya otsus plus merupakan pembunuhan halus yang
digunakan. Apa lagi dengan adanya keberadaan kantor free west papua di london.
Karena merasa ketakutan dengan resminya hal tersebut, pemerintah pusat
memberikan otsus plus. Sehingga orang papua tidak menanggapi dengan serius
mengenai kebaradaan kontor tersebut.
Ini
adalah salah satu, bentuk pembunahan yang sedang digunakan oleh pemerintah.
Rakyat
papua kadang bingung dengan pejabat-pejabat papua, yang mana berwenang di
bagian dana-dana yang diberikan dari pusat ke papua bahwa, mereka telah
mengetahui cara mengunakan dana otusu yang sebenarnya. Namun, tidak ada upaya
dan kebijakan yang diciptakan untuk menindaklanjuti Otusu sehingga mencapai
kesejaterahaan.
Karena
tidak ada upaya yang tercapai, lebih baik otusus plus dikembalikan. Karena
dilihat dari pengalaman-penagalam sebelumnya bahwa rakyat papua menderita
diatas kehidupan. Walaupun bagaimana, kalangan masyarakat dan beberapa
mahasiswa tidak mendukung dengan adanya otusus plus di tanah papua.
Karena
Otsus bukan menjadi solusi bagi rakyat papua. Namun, yang diminta kepada
pemerintah pusat bahwa kami ingin bebas dan bebas. Sesuai dengan amanta UU yang
mengatakan kemeredekaan itu adalah hak segala bangsa, maka penjajahan diatas
dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan
prikeadilan.
Penulis : Redaksi Kabar Mapegaa
0 komentar for "Otsus dan Otsus Plus Bukan Menjadi Solusi Bagi Rakyat Papua"