Yogyakarta---
Masa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Yogyakarta
(AMP-KKY), Memperingati Proklamasi Bangsa West Papua, dimana dikumandangkan “Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat pertama kali di bacakan pada
Tahun 1971, oleh Brigjend Zeth Jafet Rumkorem selaku
Presiden Papua Barat.
Namun sebelumnya pada 1 desember 1961 adalah Dideklarasikan kemerdekaan
Bangsa West Papua. hal ini disampaikan oleh Kardinator Aksi Desederius Goo,
dalam Orasinya.
Aksi
AMP kali ini Longmarch dari Abubakar Ali Mabioboro menuju Titik Nol kilo meter
depan Kantor Pos Pusat Yogyakarta, untuk
memperingati hari bersejarah Bagi bangsa Papua yakni jatuh pada hari ini 1 juli
2013, dengan 2 dua Spanduk besar tertulis Thema aksi "HAK MENENTUKAN
NASIB SENDIRI SOLUSI DEMOKRATIS BAGI RAKYAT PAPUA BARAT", Sub Thema:
REFERENDUM NOW !!! FREE WEST PAPUA", dan Masa aksi memegang satu bendera
AMP, tambah dengan Poster-poster Tuntutan. Pada Senin
(01/07/2013).
Tuntutan Aksi ada tiga
yakni; Pertama: Berikan Kebebasan dan Hak Menentukan Nasib Sendiri Sebagai Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua. Kedua: Menuntup dan menghentikan
aktifitas eksploitasi semua perusahaan MNC milik negara-negara Imperialis ;
Freeport, BP, LNG Tangguh, Medco, Corindo dan lain-lain dari seluruh Tanah
Papua. Ketiga: Menarik Militer
Indonesia (TNI-Polri) Organik dan Non Organik dari seluruh Tanah Papua untuk
menghentikan segala bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan oleh negara Indonesia
terhadap rakyat Papua.
Tuntutan aksi diatas ini dan pernyataan sikap AMP
dibacakan oleh kordinator umum Jefri Wenda. Dalam pernyataan sikap
menjelaskan Setelah wilayah Papua
dimasukan secara paksa lewat manipulasi Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) oleh
Indonesia tahun 1969, wilayah Papua dijadikan wilayah jajahan. Indonesia mulai
memperketat wilayah Papua dengan berbagai operasi sapu bersih terhadap gerakan
perlawanan rakyat Papua yang tidak menghendaki kehadiran Indonesia di Papua.
Pada 1 Juli 1971
bertempat di Desa Waris, Numbay - Papua,
dekat perbatasan PNG dikumandangkan “Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat” oleh
Brigjend Zeth Jafet Rumkorem selaku Presiden Papua Barat. Namun demikian,
proklamasi tidak dapat melepaskan Papua dari cengkraman kekejaman dan kebrutalan
kekuatan militer Indonesia yang sudah menguasai seluruh wilayah Papua.
Berbagai operasi militer
dilancarkan oleh Indonesia untuk menumpas gerakan pro kemerdekaan rakyat Papua.
Hari ini 1 Juli 2013,
tepat 42 Tahun peringatan Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat, Indonesia semakin
menunjukan watak kolonialisnya terhadap rakyat Papua. Berbagai peristiwa
kejahatan terhadap kemanusiaan terus terjadi di Papua, hutan dan tanah-tanah
adat dijadikan lahan jarahan bagi investasi perusahaan-perusahaan Multy
National Coorporation (MNC) milik negara-negara Imperialis.
Pembungkaman terhadap
ruang demokrasi semakin nyata dilakukan oleh aparat negara (TNI-Polri) dengan
melarang adanya kebebasan berekspresi bagi rakyat Papua didepan umum serta
penangkapan disertai penganiayaan terhadap aktivis-aktivis pro kemerdekaan
Papua.
Ini
bunyi Teks Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Papua yang mana di bacakan dan di
komandangkan kepada seluruh rakyat Papua “Rakyat Papua Barat sekalian, dari Numbay sampai
Merauke, dari Sorong sampai Balim Pengunungan Bintang, dan
dari Biak sampai pulau Adi, dengan Berkat dan pertolongan Tuhan kami mendapat
kesempatan hari ini. Menyampaikan kepada kami sekalian, berdasarkan keinginan
luhur bangsa Papua Barat Bahwa bangsa dan Tanah air yang merdeka
berdaulat penuh. Kiranya Tuhan Menyertai kita dan ini dunia menjadi maklum
bahwa ke inginan luhur Bangsa Papua Barat menjadi nyata Victoria : 1 juli 1971
atas nama rakyat dan pemerintah Papua Barat (Presiden Zeth Javet Rumkorem Brig
Jendral “
Aksi damai berakhir dengan serentak
memeriakan “Papua Merdeka-Papua Merdeka. Kemudian ditutup dengan Doa. Pada Pulul
12:30 waktu Yogyakarta. (Andy G)
0 komentar for "ALIANSI MAHASISWA PAPUA MEMPERINGATI PROKLAMASI WEST PAPUA DENGAN DEMO DAMAI"