Latest Stories

Subscription

FREEWESTPAPUANOW!

TOP 5 Most Popular Post

Recently Comments


    PILIHAN BERITA DISINI



Saya Mengintai Kamu !! Saya Mengintai Kamu !!

Translate

News

News

KEKERASAN MESIN PENCETAK UANG DAN KEKUASAAN 0 Comments

By Mypapua
Sunday, May 6, 2012 | Posted in , , ,

Oleh: Dominggus Pigay
Meningkatnya eskalasi kekerasan diseluruh penjuru dunia, kini menjadi perhatian para pakar dan praktisi baik di level nasional dan internasional. Berbagai teori terus dilahirkan, lembaran kerja untuk strategi aplikatif dalam bentuk kebijakan resmi suatu lembaga negara dikumandangkan. Bahkan doa dan kalimat suci terucap dari mezbah nan kudus mengikuti gelombang kekerasan. Kendati demikian pada mata dan hati menyisahkan segudang kekerasan yang terselip di antara kebenaran dan dusta.

Erich Fromm membedakan pada diri manusia terdapat dua jenis agresi yang sangat berbeda. Pertama agresi lunak, desakan untuk melawan (atau melarikan diri) yang telah terprogram secara filogenetik. Secara operasional ini dilakukan untuk membelah diri dan mempertahankan hidup dari ancaman dan serangan dari luar. Perasaan ini juga dimiliki oleh semua jenis binatang/spesies. Kedua, agresi "jahat" kekejaman dan kedestruktifan merupakan ciri khas pada manusia tidak pada semua insan mamalia. Agresi ini tidak terprogram secara filogenetik. Agresi ini muncul karena dorongan nafsu belaka.

Dari pemikiran tersebut bila disimak lebih jauh dan dipertautkan dengan manusia yang diciptakan oleh Tuhan. Manusia secara kodrat memiliki kehendak bebas. Kebebasan secara negatif dihubungkan dengan pikiran dan tindakan manusia atau lembaga resmi kekuasaan akan mengarah pada tindakan yang merugikan hak-hak orang lain sebagai sesama manusia yang secara kodrat memiliki fitrah yang sama.
Ledakan emosi yang mencuat tanpa dikontrol oleh sebuah standar nilai-nilai kemanusiaan yang manusiawi akan menyebabkan kekerasan sebagai media untuk menyatakan kebenaran.

Kebenaran ditambal dengan nilai dusta, pembunuhan, penyiksaan, penganiayaan ditujukan hanya untuk memaksakan manusia lain tunduk mengikuti hasrat manusia lain. Penguasa negara yang fasis lebih cenderung memaknai kebenaran sebagai produk dari kekuasaan yang absolut. Perekat absolutisme dipandang sebagai kekuatan indera keenam yang merupakan bagian dari daya kreasi dan pengejawantahan supernatural. Spiritisme dibangun berdasarkan egoisme dan ketamakan kekuasaan. Hana arrend menyimpulkan bahwa kondisi ini merupakan ''matinya mata hati nurani'' untuk meneropong kebenaran. Kebenaran tidak dilihat sebagai sesuatu yang netral tapi kebenaran merupakan sebuah pembenaran karena rekayasa produk kekerasan dan intervensi kaum yang tamak dan gila hormat.

Kebebasan secara postitif pada manusia dimaknai sebagai kekuatan dan kekuasaan bersama yang dipahami prinsip mendukung dan memahami atas prinsip kemanusiaan yang solider bukan persekongkolan. Konstruksi kebebasan dilandaskan pada kecerdasan spirtualitas, intelektualitas bukan karena kekuasaan yang disandang ataupun karena kecerdasannya. Emosi sosial lahir dari sebuah kepekaan dan keprihatinan yang tidak hanya menggerogoti kekuasaannya semata tetapi terkonstruksi dalam struktrur karena kepentingan sosial yang bervariasi. Kekuasaan dan kecerdasan dipandang sebagai variabel bebas bukan variabel terikat.

Papua dalam rona konflik dan kekerasan membuktikan lemah dan mandul kontrol sistem negara yang berlaku atas Papua. Orang Tak Dikenal dan Tidak adanya Aparat Penjaga Keamanan saat peristiwa di Waena. Kekuasaan belum berfungsi secara optimal. Kekuasaan hanya akan berfungsi setelah timbulnya konflik. Kekerasan dibiarkan setelah lahirnya kekerasan. kekerasan dilihat sebagai mesin pencetak uang dan jabatan. sayang, kekuasaan hanya berlaku saat darurat.

Uang dikucurkan oleh lembaga resmi karena mengawal kekerasan. reputasi akan bermakna bila kekerasan yang diselesaikan sesuai kewenangannya, walaupun kekuasaan belum menjadi sahabat para korban kekerasan. Kekerasan menempel pada pemegang kekuasaan yang khilaf dan lemah dalam melaksanakan misinya.

Bandung, 5 Mei 2012, ( Pumayebi D.P - Tawimanggen Kondaneri)
 Sumber: Facebook

Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response

Leave a reply

0 komentar for "KEKERASAN MESIN PENCETAK UANG DAN KEKUASAAN"

visit www.loogix.com

Music (Suara Kriting)

Followers